Kolaborasi akademis didiskusikan Rektor Undiknas dan Konjen Australia
20 Januari 2020 22:32 WIB
Rektor Undiknas Denpasar Dr Nyoman Sri Subawa (kanan) saat menerima kunjungan Konsul Jenderal Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin di kampus perguruan tinggi itu di Denpasar, Bali. (FOTO ANTARA/HO- Undiknas/2020)
Denpasar (ANTARA) - Rektor Undiknas Denpasar, Bali Dr Nyoman Sri Subawa bersama Konsul Jenderal (Konjen) Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin mendiskusikan rencana kelanjutan kolaborasi akademis yang bisa ditingkatkan dengan sejumlah kampus di "Negeri Kanguru" itu.
"Kami telah berdiskusi dengan Konjen Australia mengenai kelanjutan kerja sama antara Undiknas dengan beberapa universitas di Australia yang hingga kini masih aktif agar terus ditingkatkan," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut dia dengan platform Undiknas sebagai techno-research-preneur university tentu memerlukan dukungan, baik nasional maupun global yang berpengaruh terhadap kualifikasi riset.
"Secara internasional, dengan menggaet mitra kerja sama dari Australia tentu akan menggerakkan kuadran Undiknas dalam raihan riset internasional secara signifikan," katanya.
Sri Subawa mengemukakan, kerja sama antara Undiknas di bidang akademis yang sudah terjalin rutin dengan sejumlah kampus di Australia, antara lain dengan Edith Cowan University (ECU), Murdoch University, dan Southern Cross University (SCU).
Sementara pelaksanaan MoU ada dalam beberapa hal, seperti kursus singkat (short course), pertukaran budaya (cultural exchange), program pengayaan internasional (international enrichment program), kolaborasi penelitian (research collaboration), pertukaran akademik (academics exchange), beasiswa doktor, dan kunjungan perusahaan (company visit).
Pertemuan bersama Rektor Undiknas dengan Konjen Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin yang didampingi oleh Vice Rector Partnership & Entrepreneurship beserta Head of International Office Undiknas itu juga membahas pelaksanaan program yang selama ini sudah tercapai.
Di antaranya ada pelaksanaan International Enrichment Program di mana secara rutin Undiknas telah mengirimkan mahasiswa dalam setiap semesternya untuk belajar ke Australia.
Sementara itu, Konjen Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin mengatakan pihaknya bertemu dengan Rektor Undiknas sebagai bentuk kunjungan bilateralnya atas kerja sama Undiknas-Australia yang telah aktif dijalin dari tahun 2016 hingga kini.
Ia mengapresiasi kinerja Undiknas yang menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Bali, NTB, NTT yang mampu melaksanakan program kerja sama akademis secara aktif dan rutin mengirimkan dosen beserta mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman secara global.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga melihat kesiapan fasilitas yang dimiliki Undiknas yang sudah berstandar internasional, dengan dimilikinya Smart Solution Hall, yang di dalamnya telah terintegrasi dengan perpustakaan, ruang teater, ruang laboratorium sosial, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan sebagainya.
Kualitas fasilitas pendidikan adalah salah satu penunjang utama sebuah universitas mampu mengembangkan pengetahuan dengan capaian output lulusan profesional, di samping pula kurikulum dan kerja sama internasional, demikian Anthea Griffin.
Baca juga: Rektor Undiknas lepas dua mahasiswa asal Jerman
Baca juga: Undiknas Denpasar siapkan beasiswa untuk mahasiswa asing
Baca juga: Undiknas cetak lulusan berkualitas dan berdaya saing global
"Kami telah berdiskusi dengan Konjen Australia mengenai kelanjutan kerja sama antara Undiknas dengan beberapa universitas di Australia yang hingga kini masih aktif agar terus ditingkatkan," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut dia dengan platform Undiknas sebagai techno-research-preneur university tentu memerlukan dukungan, baik nasional maupun global yang berpengaruh terhadap kualifikasi riset.
"Secara internasional, dengan menggaet mitra kerja sama dari Australia tentu akan menggerakkan kuadran Undiknas dalam raihan riset internasional secara signifikan," katanya.
Sri Subawa mengemukakan, kerja sama antara Undiknas di bidang akademis yang sudah terjalin rutin dengan sejumlah kampus di Australia, antara lain dengan Edith Cowan University (ECU), Murdoch University, dan Southern Cross University (SCU).
Sementara pelaksanaan MoU ada dalam beberapa hal, seperti kursus singkat (short course), pertukaran budaya (cultural exchange), program pengayaan internasional (international enrichment program), kolaborasi penelitian (research collaboration), pertukaran akademik (academics exchange), beasiswa doktor, dan kunjungan perusahaan (company visit).
Pertemuan bersama Rektor Undiknas dengan Konjen Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin yang didampingi oleh Vice Rector Partnership & Entrepreneurship beserta Head of International Office Undiknas itu juga membahas pelaksanaan program yang selama ini sudah tercapai.
Di antaranya ada pelaksanaan International Enrichment Program di mana secara rutin Undiknas telah mengirimkan mahasiswa dalam setiap semesternya untuk belajar ke Australia.
Sementara itu, Konjen Australia untuk Bali, NTB dan NTT, Anthea Griffin mengatakan pihaknya bertemu dengan Rektor Undiknas sebagai bentuk kunjungan bilateralnya atas kerja sama Undiknas-Australia yang telah aktif dijalin dari tahun 2016 hingga kini.
Ia mengapresiasi kinerja Undiknas yang menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Bali, NTB, NTT yang mampu melaksanakan program kerja sama akademis secara aktif dan rutin mengirimkan dosen beserta mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman secara global.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga melihat kesiapan fasilitas yang dimiliki Undiknas yang sudah berstandar internasional, dengan dimilikinya Smart Solution Hall, yang di dalamnya telah terintegrasi dengan perpustakaan, ruang teater, ruang laboratorium sosial, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan sebagainya.
Kualitas fasilitas pendidikan adalah salah satu penunjang utama sebuah universitas mampu mengembangkan pengetahuan dengan capaian output lulusan profesional, di samping pula kurikulum dan kerja sama internasional, demikian Anthea Griffin.
Baca juga: Rektor Undiknas lepas dua mahasiswa asal Jerman
Baca juga: Undiknas Denpasar siapkan beasiswa untuk mahasiswa asing
Baca juga: Undiknas cetak lulusan berkualitas dan berdaya saing global
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: