Labuan Bajo (ANTARA) - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan proyek kawasan Marina Labuan Bajo menjadi bukti eksistensi BUMN, dalam hal ini pihak ASDP yang bersinergi dengan PT Pembangunan Perumahan yang dalam tiga tahun terakhir membangun kawasan itu.

"Kehadiran ASDP di Labuan Bajo tidak hanya mendukung konektivitas wilayah menuju destinasi wisata melalui penyeberangan, tetapi juga membangun infrastruktur kawasan pendukung pariwisata," kata Ira di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT Senin.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan komitmen dari PT. ASDP Indonesia Ferry dalam hal memberikan pelayanan kepada warga di Manggarai Barat serta dukungan untuk pengembangan kawasan pariwisata di Labuan Bajo yang masuk dalam lima destinasi wisata super prioritas.

Ia mengatakan bahwa dalam mendukung Labuan Bajo di NTT menjadi destinasi wisata super premium, ASDP melalui PT Indonesia Ferry Property ( joint venture dengan PT Pembangunan Perumahan) bersinergi membangun dan mengembangkan Kawasan Marina Labuan Bajo dengan total investasi sekitar Rp600 miliar.

Baca juga: Nilai investasi kawasan marina Labuan Bajo Rp600 miliar

Jumlah investasi itu meliputi area komersial yang mendongkrak perekonomian lokal dan mempromosikan produk UMKM, dermaga penyeberangan yang menjadi tumpuan konektivitas wilayah dan logistik. Kemudian juga hotel dan multifunction hall yang mendukung industri MICE (meeting, incentives, conference, and exhibitions) serta proyek marina yang mampu menampung hingga lebih 125 unit yacht.

Target Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium menjadi fokus ASDP untuk bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan serta Kementerian PUPR dengan mengembangkan proyek Marina Labuan Bajo dan pelabuhan UPT menjadi kawasan terintegrasi pariwisata, di mana nanti akan banyak kapal pesiar yang sandar, sehingga pariwisata Labuan Bajo akan semakin ramai didatangi oleh wisatawan mancanegara.

"Di dalam kawasan Marina Labuan Bajo, ASDP juga menghadirkan pembangunan Promenade, area terbuka untuk publik mulai dari kawasan terintegrasi pelabuhan UPT dan marina hingga dermaga putih kampung ujung yang dapat diakses oleh masyarakat/umum Labuan Bajo," ujar dia
Suasana di dalam Hotel Inaya Bay Komodo yang dibangun di kawasan Marina Labuan Bajo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (20/1/2020). ANTARA/Kornelis Kaha

Ia menambahkan di lokasi itu juga dapat digelar kegiatan-kegiatan budaya mencerminkan kearifan lokal yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi ingin keamanan wisatawan di Labuan Bajo terjamin

"Kami tekankan lagi bahwa Kawasan Marina Labuan Bajo ini merupakan wujud atas komitmen ASDP yang bertransformasi dari pengelola pelabuhan reguler, kini fokus untuk mengembangkan dan mengoptimalkan aset dalam mendukung program pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata di Tanah Air," tambah dia.

Karena itu, ia mengatakan pihaknya butuh dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan kawasan ini dapat selesai dengan lancar sehingga dapat mendukung program pariwisata super prioritas.

Baca juga: Pembangunan marina Labuan Bajo ditargetkan rampung Desember 2020

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan proyek Kawasan Marina Labuan Bajo merupakan salah satu ekosistem pariwisata yang dibangun oleh BUMN sejalan dengan program pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata Tanah Air melalui 5 destinasi pariwisata super prioritas.

"Pembangunan dan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo tengah dikebut dan dimaksimalkan dengan tujuan menjadikan destinasi super premium yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, menjaga alam, serta menambah devisa negara. Proyek kawasan marina Labuan Bajo ini salah satu buktinya," kata Wishnutama.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan kawasan Marina Labuan Bajo