Matakin akan selenggarakan puncak perayaan Imlek di JCC
20 Januari 2020 21:45 WIB
Ketua Umum Matakin XS Budi S Tanuwibowo (tengah) didampingi Ketua Panitia Imlek Nasional 2571 Kongzili JS Kuh Sambih dan Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Matakin JS Gunady Prabuki, memberikan keterangan terkait Perayaan Tahun Baru Imlek. (ANTARA/Ganet Dirgantoro)
Jakarta (ANTARA) - Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) akan menyelenggarakan puncak perayaan Imlek 2571 pada Minggu (2/2) di Plenary Hall Jakarta Convention Center bertema "Wibawa Kebajikan Menumbuhkan Takut Hormat dan Gemilang Kebajikan Menumbuhkan Kecerahan".
"Tahun Baru Imlek memiliki multimakna, selain awal tahun baru atau hari pertama, bulan pertama dalam kalender Imlek, kemudian karena dihitung berdasarkan orbit bulan mengelilingi bumi diselaraskan orbit bumi mengelilingi matahari sehingga kerap juga dipakai sebagai pedoman waktu bercocok tanam," kata Ketua Umum Matakin XS Budi S Tanuwibowo di Jakarta, Senin.
Peringatan Imlek di JCC ini rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri.
Baca juga: Pesanan kue keranjang jelang Imlek disebut menurun, ini penyebabnya
Baca juga: Harga ikan dingkis meningkat pesat saat Imlek
Budi yang didampingi Ketua Panitia Imlek Nasional 2571 Kongzili JS Kuh Sambih dan Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Matakin JS Gunady Prabuki mengatakan, Imlek juga dapat bermakna agamis, yakni memperingati Huang Di sebagai salah satu nabi besar dalam agama Khonghucu.
Menurut Budi, Tahun Baru Imlek adalah salah satu Hari Raya Keagamaan Khonghucu digunakan pertama kali oleh Dinasti Xia yang didirikan oleh Xia Yu yang juga merupakan salah satu nabi besar dalam agama Khonghucu.
Namun karena sejarah orang Tionghoa sejak awal banyak dipengaruhi ajaran Khonghucu dan berimpitan sejarahnya dalam kurun waktu yang sangat lama, maka meskipun banyak yang sudah beralih agama, mereka masih tetap menjalankan dan merayakan Imlek sebagai tradisi atau kebiasaan turun-menurun.
"Tahun Baru Imlek memiliki multimakna, selain awal tahun baru atau hari pertama, bulan pertama dalam kalender Imlek, kemudian karena dihitung berdasarkan orbit bulan mengelilingi bumi diselaraskan orbit bumi mengelilingi matahari sehingga kerap juga dipakai sebagai pedoman waktu bercocok tanam," kata Ketua Umum Matakin XS Budi S Tanuwibowo di Jakarta, Senin.
Peringatan Imlek di JCC ini rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri.
Baca juga: Pesanan kue keranjang jelang Imlek disebut menurun, ini penyebabnya
Baca juga: Harga ikan dingkis meningkat pesat saat Imlek
Budi yang didampingi Ketua Panitia Imlek Nasional 2571 Kongzili JS Kuh Sambih dan Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Matakin JS Gunady Prabuki mengatakan, Imlek juga dapat bermakna agamis, yakni memperingati Huang Di sebagai salah satu nabi besar dalam agama Khonghucu.
Menurut Budi, Tahun Baru Imlek adalah salah satu Hari Raya Keagamaan Khonghucu digunakan pertama kali oleh Dinasti Xia yang didirikan oleh Xia Yu yang juga merupakan salah satu nabi besar dalam agama Khonghucu.
Namun karena sejarah orang Tionghoa sejak awal banyak dipengaruhi ajaran Khonghucu dan berimpitan sejarahnya dalam kurun waktu yang sangat lama, maka meskipun banyak yang sudah beralih agama, mereka masih tetap menjalankan dan merayakan Imlek sebagai tradisi atau kebiasaan turun-menurun.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: