Jayapura (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua dan Papua Barat yakin penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah itu pada 2020 lebih optimal, menyusul suku bunga yang sebelumnya tujuh persen akan turun menjadi enam persen.
Kepala Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Simanjuntak di Jayapura, Senin, mengatakan pada 2020 akan ada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Bumi Cenderawasih di mana agenda tersebut diyakini bisa merangsang tumbuhnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: UMKM diingatkan tak terjebak euforia "go global"
"PON akan menggeliatkan UMKM di mana para pelakunya adalah sasaran penyaluran KUR," katanya.
Menurut Adolf, namun hal ini juga tergantung pemerintah daerah yang memiliki data untuk menentukan mana saja pelaku UMKM yang pantas mengakses KUR. Namun pihaknya memandang penurunan suku bunga KUR harus diwaspadai oleh bank perkreditan rakyat (BPR).
"Bila BPR tidak menawarkan produk kredit yang menarik, sangat mungkin para debiturnya akan beralih ke KUR," ujarnya.
Baca juga: KUR perlu sosialisasi lebih agar warga tidak terjerat pinjaman ilegal
Dia menjelaskan hal ini akan berimbas ke BPR karena tadinya masyarakat yang sebenarnya bisnisnya bisa menggunakan KUR dan mengambil pinjaman ke BPR, dapat beralih ke KUR.
"Hingga kini, ada lima bank di Papua yang menyalurkan KUR, yaitu Bank Papua, BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN," katanya lagi.
Dia menambahkan penyaluran KUR di Provinsi Papua selama 2019 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2018 realisasinya mencapai Rp940 miliar sedangkan pada 2019 mencapai Rp1,018 triliun, atau tumbuh 8,4 persen.
Baca juga: Kemenko Perekonomian gelar acara Penghargaan KUR 2019
Bunga turun, OJK yakin penyaluran KUR di Papua 2020 lebih optimal
20 Januari 2020 17:41 WIB
Kepala Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Simanjuntak (kiri) (ANTARA/Hendrina Dian Kandipi)
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: