Beijing (ANTARA) - Menteri pertanian China mendesak pihak berwenang untuk mencegah terulangnya wabah demam babi Afrika, demikian menurut sebuah pernyataan di situs web kementerian itu pada Senin.

"Departemen terkait harus bekerja untuk mencapai tujuan pemulihan produksi babi tahun ini," kata Han Changfu, menteri pertanian dan urusan pedesaan seperti dikutip Reuters.

Situasi demam babi Afrika stabil pada tahun 2019, dan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan terhadap penyakit mematikan itu efektif, kata Han menambahkan.

Han juga mendesak pihak berwenang untuk memperkuat pemeriksaan data produksi babi di lapangan dan memastikan data tersebut dapat diandalkan. Beijing telah melepas lebih dari 200.000 ton daging babi beku dari cadangan negara sejak awal Desember untuk menggantikan pasokan pasar setelah demam babi Afrika menurunkan 21% produksi daging babi di konsumen utama dunia tahun lalu.

Demam babi Afrika adalah penyakit menular pada babi yang disebabkan oleh virus african swine fever. Virus ini dapat menginfeksi anggota famili Suidae, baik babi yang diternakkan maupun babi liar. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dengan tingkat kematian yang tinggi sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.

Demam babi Afrika merupakan satu-satunya spesies virus dalam famili Asfarviridae dan genus Asfivirus. Virus ini dikelompokkan dalam grup I dalam sistem klasifikasi Baltimore, yaitu virus DNA dengan untai ganda.

Baca juga: Thailand musnahkan 200 babi di tengah kehawatiran demam babi Afrika
Baca juga: Vietnam akan kerahkan militer untuk perangi demam babi Afrika