Rupiah awal pekan menguat tipis, di tengah kehati-hatian pelaku pasar
20 Januari 2020 17:25 WIB
Seorang teller sebuah bank merapikan lembaran mata uang rupiah dan dolar Amerika di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/am. (ANTARA FOTO/puspa perwitasari)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring kehati-hatian para pelaku pasar.
Rupiah ditutup menguat enam poin atau 0,04 persen di level Rp13.639 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.645 per dolar AS.
"Pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan 22-23 Januari mendatang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Ada proyeksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 persen menjadi 4,75 persen, walaupun banyak pengamat yang mengatakan BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di lima persen akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam.
Dari eksternal, pasar merespon rilis data pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah China melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh enam persen pada kuartal keempat, yang berarti pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,1 persen pada 2019.
Meskipun angka tersebut sesuai dengan harapan, itu juga merupakan pertumbuhan terlemah "Negeri Tirai Bambu" dalam hampir tiga dekade.
Dari AS, data housing start atau jumlah proyek konstruksi perumahan baru yang telah dimulai selama sebulan, lebih baik dari perkiraan. Pembangunan perumahan di AS melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir pada Desember karena aktivitas meningkat di seluruh wilayah, yang menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalurnya di tengah rendahnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Pembangunan perumahan mencapai 1,608 juta unit pada Desember dibandingkan dengan 1,375 juta unit pada November 2019 dan ekspektasi pasar 1,373 juta unit, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Konsensus AS pada Jumat (17/1) lalu.
"Data positif itu mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.640 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp13.638 hingga Rp13.655 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp13.654 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.648 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan terkoreksi seiring pelemahan mata uang regional
Baca juga: Bursa Saham Tokyo ditutup di tertinggi 16 bulan, ditopang Wall Street
Baca juga: Bursa saham Australia perpanjang reli untuk sesi kelima berturut-turut
Rupiah ditutup menguat enam poin atau 0,04 persen di level Rp13.639 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.645 per dolar AS.
"Pasar cenderung hati-hati sambil menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan 22-23 Januari mendatang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Ada proyeksi Bank Indonesia akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 persen menjadi 4,75 persen, walaupun banyak pengamat yang mengatakan BI masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di lima persen akibat penguatan mata uang rupiah yang begitu tajam.
Dari eksternal, pasar merespon rilis data pertumbuhan ekonomi yang kuat setelah China melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh enam persen pada kuartal keempat, yang berarti pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 6,1 persen pada 2019.
Meskipun angka tersebut sesuai dengan harapan, itu juga merupakan pertumbuhan terlemah "Negeri Tirai Bambu" dalam hampir tiga dekade.
Dari AS, data housing start atau jumlah proyek konstruksi perumahan baru yang telah dimulai selama sebulan, lebih baik dari perkiraan. Pembangunan perumahan di AS melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir pada Desember karena aktivitas meningkat di seluruh wilayah, yang menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalurnya di tengah rendahnya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Pembangunan perumahan mencapai 1,608 juta unit pada Desember dibandingkan dengan 1,375 juta unit pada November 2019 dan ekspektasi pasar 1,373 juta unit, menurut data yang dikeluarkan oleh Biro Konsensus AS pada Jumat (17/1) lalu.
"Data positif itu mengurangi kemungkinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga ketika bertemu akhir bulan ini," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.640 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp13.638 hingga Rp13.655 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp13.654 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.648 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah awal pekan terkoreksi seiring pelemahan mata uang regional
Baca juga: Bursa Saham Tokyo ditutup di tertinggi 16 bulan, ditopang Wall Street
Baca juga: Bursa saham Australia perpanjang reli untuk sesi kelima berturut-turut
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: