Jakarta (ANTARA) - Posko induk penanggulangan bencana Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan tetap siaga satu selama penanganan bencana banjir di DKI Jakarta.

Hal itu dilakukan Kemensos, meski Jakarta hingga kini tak mengeluarkan masa tanggap darurat dalam menghadapi curah hujan ekstrim yang berpotensi menimbulkan banjir dan longsor.

"Kita dalam posisi siaga satu darurat, jadi pada prinsip kami lakukan upaya-upaya yang respon secara cepat. Makanya juga ada posko induk di Cawang Kencana untuk di seluruh Indonesia," ujar Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kemensos salurkan Rp9,5 miliar untuk bantuan penanganan banjir

Harry menjelaskan, penanganan pengurangan risiko dampak banjir Jakarta, maupun longsor di Banten akan diutamakan pada keluarga rentan, termasuk anak-anak, lansia dan wanita hamil.

Selain logistik, bantuan berupa layanan psikososial juga disediakan. Kemudian dalam tangani pengungsian, Kemensos mengutamakan keselamatan korban dengan mengerahkan taruna siaga bencana (Tagana).

Pengungsian di posko bantuan induk memang dikoordinasikan oleh Pemerintah Kota Administrasi melalui Suku Dinas Sosial, yang dipusatkan di kantor Wali Kota.

Baca juga: Tim LDP Kemensos jangkau 44.434 jiwa korban banjir

Lokasi posko tersebut disediakan dapur umum, dan beberapa layanan akses untuk kebutuhan dasar warga.

Namun itu saja dianggap tidak cukup, sehingga Kemensos menambah sejumlah titik posko bantuan secara khusus termasuk di Kelurahan Rawa Buaya.

"Sejauh butuh bantuan kedaruratan kami segera turunkan Tagana dan kami punya komitmen saat satu jam setelah bencana sudah di tempat," ujar dia.