New York (ANTARA) - Wall Street naik ke rekor tertinggi baru pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan indeks-indeks utama berubah dalam kenaikan mingguan terkuat sejak Agustus, menyusul data perumahan AS yang lebih baik dari perkiraan dan tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi China meningkatkan harapan rebound pertumbuhan global.

Sentimen pasar semakin cerah minggu ini, setelah Amerika Serikat dan China menandatangani kesepakatan perdagangan Fase 1, menghentikan sengketa tarif 18 bulan yang telah membebani pasar keuangan secara global.

Pada Jumat pagi (17/1), data menunjukkan China mengakhiri 2019 dengan catatan yang agak lebih kuat, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi mendingin ke level terlemah dalam hampir 30 tahun.

Sementara itu, pembangunan perumahan di Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi 13 tahun pada Desember, menunjukkan pemulihan pasar perumahan kembali ke jalurnya di tengah rendahnya suku bunga kredit pemilikan rumah.

"Poin data makro dalam negeri maupun di luar negeri relatif positif," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

"Itu menciptakan rasa optimisme yang meningkat tidak hanya pada laba, tetapi juga panduan yang jauh lebih penting pada saat ini untuk kuartal pertama dan tahun fiskal 2020."

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 50,46 poin atau 0,17 persen, menjadi ditutup pada 29.348,10 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,81 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir di 3.329,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir meningkat 31,81 poin atau 0,34 persen, menjadi 9.388,94 poin.

Untuk minggu ini, S&P 500 menambahkan 1,96 persen, Dow naik 1,82 persen dan Nasdaq meningkat 2,29 persen.

Dalam hari yang tipis untuk laba, penyedia layanan ladang minyak Schlumberger NV melaporkan laba kuartalan yang sedikit lebih baik dari perkiraan, tetapi sahamnya turun 1,1 persen.

Alphabet Inc, induk perusahaan Google, naik 2,0 persen, memperpanjang keuntungan setelah menjadi perusahaan AS keempat yang melampaui nilai pasar satu triliun dolar AS pada Kamis (16/1).

Teknologi utama termasuk Visa Inc, Apple Inc dan Qualcomm Inc memberikan dukungan di antara dorongan utama bagi S&P 500.

Lebih dari delan persen perusahaan-perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan sejauh ini, menurut FactSet. Dari perusahaan-perusahaan itu, 72 persen telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan.