Wali Kota Surabaya berbagi taktik kurangi polusi udara
17 Januari 2020 15:59 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) berbicara mengenai upaya pengurangan polusi udara di Kota Pahlawan di Indonesia Millennial Summit yang berlangsung di Jakarta, Jumat (17/1/2020). (ANTARA/Prisca Triferna/am)
Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berbagi taktik mengurangi polusi udara, antara lain dengan memperbanyak pohon dan memperluas ruang terbuka hijau.
"Makanya Surabaya seperti hutan. Di tengah kota seperti hutan. Karena selalu saya tambah terus, karena mobilnya tambah terus. Saya tidak bisa (melarang). Kalau orang senang-senang naik mobil, tiba-tiba tidak boleh naik mobil, terus gimana saya (melarang)," katanya dalam acara diskusi Indonesia Millennial Summit di Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut dia, upaya-upaya penghijauan itu berhasil memperbaiki kualitas udara kota dan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi Surabaya justru melebihi rata-rata nasional.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong memuji upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengurangi polusi udara.
"Artinya hutan harus dikelola oleh masyarakat supaya bisa dengan baik. Tadi Ibu Risma melakukannya dengan hutan kota, macam-macam. Itu suatu contoh yang baik karena ada istilahnya hutan is not my place but hutan is my home, forest is my home, artinya rumah kita," kata Alue.
Pemerintah juga menjalankan upaya rehabilitasi hutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk program perhutanan sosial yang melibatkan masyarakat adat dan lokal dalam merawat hutan.
Baca juga:
30 persen wilayah Surabaya sudah dipenuhi taman
Surabaya perbanyak hutan kota jaga keseimbangan lingkungan
"Makanya Surabaya seperti hutan. Di tengah kota seperti hutan. Karena selalu saya tambah terus, karena mobilnya tambah terus. Saya tidak bisa (melarang). Kalau orang senang-senang naik mobil, tiba-tiba tidak boleh naik mobil, terus gimana saya (melarang)," katanya dalam acara diskusi Indonesia Millennial Summit di Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut dia, upaya-upaya penghijauan itu berhasil memperbaiki kualitas udara kota dan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi Surabaya justru melebihi rata-rata nasional.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong memuji upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengurangi polusi udara.
"Artinya hutan harus dikelola oleh masyarakat supaya bisa dengan baik. Tadi Ibu Risma melakukannya dengan hutan kota, macam-macam. Itu suatu contoh yang baik karena ada istilahnya hutan is not my place but hutan is my home, forest is my home, artinya rumah kita," kata Alue.
Pemerintah juga menjalankan upaya rehabilitasi hutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk program perhutanan sosial yang melibatkan masyarakat adat dan lokal dalam merawat hutan.
Baca juga:
30 persen wilayah Surabaya sudah dipenuhi taman
Surabaya perbanyak hutan kota jaga keseimbangan lingkungan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: