Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Gideon Mbilijora mengatakan sejumlah daerah di wilayah itu dilaporkan masih mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem yang menyebabkan banyak lahan pertanian gagal tanam dan masyarakat kesulitan air bersih..

"Sampai saat ini sejumlah daerah di Kabupaten Sumba Timur masih mengalami kekeringan. Hujan tidak pernah turun hingga saat ini," kata Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, beberapa daerah yang mengalami kekeringan ekstrem di kabupaten ujung timur Pulau Sumba itu terjadi di wilayah Kecamatan Umalulu dan Pandawai.

"Beberapa daerah itu belum turun hujan juga sampai sekarang kendatipun beberapa daerah lainnya di Sumba Timur sudah turun hujan dengan intensitas hujan ringan," katanya.

Dikatakannya, akibat kekeringan yang melanda daerah menyebabkan banyak lahan persawahan mengalami kekeringan akibat ketiadaan air.

"Sumber air untuk kebutuhan irigasi pertanian juga mengering sejak terjadi kemarau panjang," katanya.

Masyarakat di dua daerah itu mengalami krisis air bersih akibat sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat juga mengering.

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur melalui BPBD setempat masih terus mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan masyarakat setempat, demikian Gideon Mbilijora.

Baca juga: Sumba Timur perlu Rp982 juta dari BNPB untuk antisipasi kekeringan

Baca juga: Kekeringan meteorologis terpanjang landa Sumba Timur

Baca juga: Hadapi kekeringan, warga pesisir Sumba didorong garap rumput laut