Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mematok target pembiayaan pada 2020 mencapai Rp28,6 triliun setelah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24,06 triliun pada 2019, meningkat 67,68 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Rp28,6 triliun itu minimal, nanti disesuaikan dengan peningkatan plafon," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi di Jakarta, Kamis.

Arief menyampaikan PNM juga menargetkan penyaluran pembiayaan hingga 2023 sebesar Rp50 triliun dengan 10 juta nasabah.

Baca juga: PNM jaring 6,06 juta nasabah selama 2019

Pada 2019, PNM menyalurkan pembiayaan untuk nasabah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) mencapai Rp20,18 triliun atau tumbuh 92,92 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp10,46 triliun.

Sedangkan, untuk pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) pada 2019 mencapai Rp3,97 triliun atau tumbuh 0,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3,94 triliun.

Baca juga: Presiden arahkan peserta Mekaar PNM di Cilegon manfaatkan modal

Menurut Arief, salah satu pendukung pertumbuhan ini adalah dengan bertambahnya kantor cabang PNM di berbagai provinsi. Tercatat hingga Desember 2019, PNM memiliki 2.862 kantor cabang yang terdiri dari 2.171 unit Mekaar, 628 unit ULaMM, dan 63 cabang ULamm.

Selain peningkatan penyaluran pembiayaan, PNM juga menjaga kualitas penyaluran pembiayaan dan outstanding, yang dapat dilihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terus membaik, yakni menjadi 1,18 persen pada 2019 dari 1,32 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Gandeng PNM, Pos Indonesia rilis obligasi jangka menengah Rp300 miliar
Baca juga: PNM-SMF bersinergi hadirkan pembiayaan perumahan terjangkau