Festival Indonesia Moskow targetkan transaksi dagang 15 juta dolar AS
16 Januari 2020 17:52 WIB
Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan Festival Indonesia yang sudah empat kali diselenggarakan di Moskow sejak tahun 2016 berdampak besar pada masuknya produk-produk Indonesia ke pasar Rusia. (KBRI)
Jakarta (ANTARA) - Festival Indonesia akan kembali diselenggarakan untuk kelima kalinya di Moskow, Rusia, pada 31 Juli-2 Agustus 2020, dengan target transaksi perdagangan 15 juta dolar AS atau sekitar Rp204 miliar.
“Kalau tahun lalu transaksinya mencapai 10,7 juta dolar AS, tahun ini kita targetkan 15 juta dolar AS. Ini (dihitung berdasarkan) real transaction ya,” kata Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Diselenggarakan sejak 2016, festival ini adalah ajang untuk memperkenalkan budaya dan produk-produk unggulan Indonesia di Rusia.
Penyelenggaraan Festival Indonesia didukung oleh Wali Kota Moskow dan tahun lalu diikuti oleh 177 stan dari perusahaan, UMKM, dan perwakilan sejumlah daerah di Indonesia.
“Memang masih didominasi fesyen, produk makanan dan minuman, serta kerajinan tangan. Tetapi tahun lalu ada yang baru dengan hadirnya produk berteknologi tinggi yaitu PT Lundin dari Banyuwangi karena Rusia sedang mencoba mengimpor kapal tempur yang bisa digunakan di perairan dangkal,” kata Dubes Wahid.
Dengan populasi 147 juta jiwa, Rusia dapat menjadi pasar penting bagi penjualan produk-produk Indonesia. Selain ekspor komoditas, Indonesia menyasar penjualan produk yang memiliki nilai tambah seperti makanan jadi, briket dari batok kelapa, gula semut, dan gula aren.
“Kita juga ingin produk-produk herbal lokal dijual di Rusia, kemudian produk halal tidak hanya makanan tetapi juga kosmetik halal karena belum banyak yang tahu bahwa Rusia adalah rumah bagi 24 juta umat Muslim,” tutur Wahid.
Baca juga: Minyak goreng Indonesia laris di Festival Moskow Rusia
Baca juga: 1.000 peserta hadiri Festival Indonesia di Moskow, Kopi Gayo diminati
Selain dari sisi perdagangan, Festival Indonesia juga membawa efek positif di bidang pariwisata dengan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Tanah Air lebih dari 100 persen dalam rentang 2016-2019.
Pada 2016, tercatat 80 ribu wisatawan Rusia mengunjungi Indonesia, sementara hingga November 2019, jumlah ini meningkat menjadi 170 ribu wisatawan. Berdasarkan data Bank Indonesia, wisatawan Rusia adalah pengunjung dengan pengeluaran terbanyak (biggest spender) sekitar 2.000 dolar AS per orang.
“Karena itu saya ingin Festival Indonesia menjadi event berkelanjutan, sebab sudah kelihatan hasilnya,” kata Wahid.
Sebagai rangkaian Festival Indonesia ke-5 yang akan digelar di Taman Krasnaya Presnya, taman seluas 16,5 hektare di pusat Kota Moskow, KBRI juga menyelenggarakan forum bisnis untuk memfasilitasi peningkatan kerja sama antara pelaku usaha kedua negara.
Tahun lalu, festival yang rutin diselenggarakan oleh KBRI Moskow ini berhasil menarik 117 ribu pengunjung dan diharapkan tahun ini jumlah kunjungan meningkat menjadi 135 ribu.
Baca juga: Festival Indonesia di Moskow ubah citra kurang bagus dua negara
Baca juga: Restoran asli Indonesia akan dihadirkan di Moskow
“Kalau tahun lalu transaksinya mencapai 10,7 juta dolar AS, tahun ini kita targetkan 15 juta dolar AS. Ini (dihitung berdasarkan) real transaction ya,” kata Duta Besar RI untuk Federasi Rusia Wahid Supriyadi dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Diselenggarakan sejak 2016, festival ini adalah ajang untuk memperkenalkan budaya dan produk-produk unggulan Indonesia di Rusia.
Penyelenggaraan Festival Indonesia didukung oleh Wali Kota Moskow dan tahun lalu diikuti oleh 177 stan dari perusahaan, UMKM, dan perwakilan sejumlah daerah di Indonesia.
“Memang masih didominasi fesyen, produk makanan dan minuman, serta kerajinan tangan. Tetapi tahun lalu ada yang baru dengan hadirnya produk berteknologi tinggi yaitu PT Lundin dari Banyuwangi karena Rusia sedang mencoba mengimpor kapal tempur yang bisa digunakan di perairan dangkal,” kata Dubes Wahid.
Dengan populasi 147 juta jiwa, Rusia dapat menjadi pasar penting bagi penjualan produk-produk Indonesia. Selain ekspor komoditas, Indonesia menyasar penjualan produk yang memiliki nilai tambah seperti makanan jadi, briket dari batok kelapa, gula semut, dan gula aren.
“Kita juga ingin produk-produk herbal lokal dijual di Rusia, kemudian produk halal tidak hanya makanan tetapi juga kosmetik halal karena belum banyak yang tahu bahwa Rusia adalah rumah bagi 24 juta umat Muslim,” tutur Wahid.
Baca juga: Minyak goreng Indonesia laris di Festival Moskow Rusia
Baca juga: 1.000 peserta hadiri Festival Indonesia di Moskow, Kopi Gayo diminati
Selain dari sisi perdagangan, Festival Indonesia juga membawa efek positif di bidang pariwisata dengan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Tanah Air lebih dari 100 persen dalam rentang 2016-2019.
Pada 2016, tercatat 80 ribu wisatawan Rusia mengunjungi Indonesia, sementara hingga November 2019, jumlah ini meningkat menjadi 170 ribu wisatawan. Berdasarkan data Bank Indonesia, wisatawan Rusia adalah pengunjung dengan pengeluaran terbanyak (biggest spender) sekitar 2.000 dolar AS per orang.
“Karena itu saya ingin Festival Indonesia menjadi event berkelanjutan, sebab sudah kelihatan hasilnya,” kata Wahid.
Sebagai rangkaian Festival Indonesia ke-5 yang akan digelar di Taman Krasnaya Presnya, taman seluas 16,5 hektare di pusat Kota Moskow, KBRI juga menyelenggarakan forum bisnis untuk memfasilitasi peningkatan kerja sama antara pelaku usaha kedua negara.
Tahun lalu, festival yang rutin diselenggarakan oleh KBRI Moskow ini berhasil menarik 117 ribu pengunjung dan diharapkan tahun ini jumlah kunjungan meningkat menjadi 135 ribu.
Baca juga: Festival Indonesia di Moskow ubah citra kurang bagus dua negara
Baca juga: Restoran asli Indonesia akan dihadirkan di Moskow
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: