Industri tembakau berharap dilibatkan dalam pengambilan kebijakan
16 Januari 2020 16:06 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah (tiga dari kiri) menghadiri kegiatan aforestasi yang dilakukan Bentoel Group dengan penanaman 6.035 pohon di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (15/1/2020). ANTARA/Dokumentasi Bentoel Grup
Jakarta (ANTARA) - Industri hasil tembakau mengharapkan pemerintah melibatkan mereka dalam setiap penyusunan kebijakan terkait dengan industri tembakau.
"Industri hasil tembakau merupakan salah satu industri strategis di Indonesia yang telah berkontribusi besar pada pendapatan cukai negara dan penyediaan jutaan lapangan pekerjaan," kata Legal and External Affairs Director Bentoel Group Mercy Francisca Hutahaean dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Industri produk tembakau alternatif butuh regulasi, kata anggota DPR
Oleh karena itu, lanjutnya, perusahaan berharap pelaku industri dapat dilibatkan dalam proses diskusi tentang peraturan apapun yang terkait dengan industri hasil tembakau agar dapat menghasilkan solusi yang tepat bagi semua pihak.
Menurut dia, saat ini pihaknya menjalin kemitraan langsung dengan 1.226 petani tembakau di wilayah Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Nusa Tenggara Barat dan di Indonesia, oleh karena itu pihaknya mengharapkan adanya dukungan semua pihak untuk menjaga keberlangsungan industri tembakau.
Pada kesempatan itu, Mercy menyatakan perusahaan mengadakan kegiatan aforestasi dengan penanaman 6.035 pohon di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat untuk mendorong partisipasi masyarakat secara bersama-sama melestarikan lingkungan sekitar.
Kegiatan aforestasi tersebut dilakukan di beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan rekomendasi dari Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani Timur.
"Kami juga berharap agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekologis dan ekonomis dari penanaman pohon tersebut," katanya.
Kegiatan aforestasi merupakan salah satu bagian dari Program Tembakau Berkelanjutan atau Sustainable Tobacco Program (STP) dimana perusahaan ingin turut serta membantu pengembangan mitra petani melalui berbagai program pelatihan pertanian, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan terus berkomitmen untuk membantu memberdayakan masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi daerah, serta pelestarian lingkungan.
Baca juga: Indef sebut perlu peta jalan industri hasil tembakau
"Industri hasil tembakau merupakan salah satu industri strategis di Indonesia yang telah berkontribusi besar pada pendapatan cukai negara dan penyediaan jutaan lapangan pekerjaan," kata Legal and External Affairs Director Bentoel Group Mercy Francisca Hutahaean dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Industri produk tembakau alternatif butuh regulasi, kata anggota DPR
Oleh karena itu, lanjutnya, perusahaan berharap pelaku industri dapat dilibatkan dalam proses diskusi tentang peraturan apapun yang terkait dengan industri hasil tembakau agar dapat menghasilkan solusi yang tepat bagi semua pihak.
Menurut dia, saat ini pihaknya menjalin kemitraan langsung dengan 1.226 petani tembakau di wilayah Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian penting di Nusa Tenggara Barat dan di Indonesia, oleh karena itu pihaknya mengharapkan adanya dukungan semua pihak untuk menjaga keberlangsungan industri tembakau.
Pada kesempatan itu, Mercy menyatakan perusahaan mengadakan kegiatan aforestasi dengan penanaman 6.035 pohon di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat untuk mendorong partisipasi masyarakat secara bersama-sama melestarikan lingkungan sekitar.
Kegiatan aforestasi tersebut dilakukan di beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan rekomendasi dari Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Rinjani Timur.
"Kami juga berharap agar masyarakat dapat memperoleh manfaat ekologis dan ekonomis dari penanaman pohon tersebut," katanya.
Kegiatan aforestasi merupakan salah satu bagian dari Program Tembakau Berkelanjutan atau Sustainable Tobacco Program (STP) dimana perusahaan ingin turut serta membantu pengembangan mitra petani melalui berbagai program pelatihan pertanian, serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan terus berkomitmen untuk membantu memberdayakan masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi daerah, serta pelestarian lingkungan.
Baca juga: Indef sebut perlu peta jalan industri hasil tembakau
Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: