Shihlin, jajanan kaki lima khas Taiwan dapat sertifikasi halal MUI
16 Januari 2020 13:06 WIB
Direktur Utama Shihlin Taiwan Street Snacks Janes Sudarto (kiri) dan Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Lukmanul Hakim di Jakarta, Kamis (16/1/2020). (ANTARA/Nanien Yuniar)
Jakarta (ANTARA) - Shihlin Taiwan Street Snacks, jajanan asal Taiwan di Indonesia mengumumkan telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan akreditasi A.
Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Lukmanul Hakim mengatakan Shihlin telah memiliki sistem jaminan halal di mana seluruh produk, mulai dari bahan baku hingga proses pengolahan dan penyajian, terbukti halal.
“Shihlin dalam penilaian kami teruji hasilnya akreditasi A,” kata Lukman di Jakarta, Kamis.
Menurut Lukman, perusahaan tersebut telah memiliki sistem jaminan halal untuk menjaga konsistensi produk halal
Proses mendapatkan sertifikasi halal dimulai dari pengajuan dari kantor pusat ke MUI yang akan memeriksa semua gerai di Indonesia. Proses pemeriksaan harus menyeluruh untuk memastikan semua proses dan bahan yang dipakai terbukti halal.
“Tidak boleh ada bahan haram atau diduga haram. Semua bahan harus jelas halal. Prosesnya dan barang-barang yang dipakai juga halal,” katanya.
Restoran yang sudah mendapat sertifikasi halal juga tidak boleh menyediakan minuman beralkohol, tambah dia.
Baca juga: The Halal Guys dan Scoot berbagi umroh gratis
Baca juga: Mie instan halal asal Korea Selatan kini hadir di Indonesia
Selain itu, Shillin juga mengumumkan pencapaian besar sepanjang tahun 2019 kemarin dengan memperoleh Superbrands Indonesia 2019 untuk kategori food & beverage counter, Top Brand Award 2019 untuk kategori snack ayam.
Tahun ini, Shihlin berencana membuka 70 gerai baru di berbagai kota se-Indonesia, kata Direktur Utama Shihlin Taiwan Street Snacks Shihlin Janes Sudarto.
“Kami juga akan menyiapkan menu baru, juga bumbu-bumbu baru. Setidaknya ada menu baru tiap tiga bulan sekali,” lanjut Janes.
Untuk menjaga keaslian dan cita rasa, Shihlin mengimpor langsung bumbu dari Taiwan. Sementara bahan inti seperti daging ayam, jamur, dan ubi berasal dari produsen lokal untuk menjamin kesegaran.
Hadir pertama kali sejak 2008 di Indonesia, Shihlin telah memiliki 135 gerai yang tersebar tidak hanya di pulau Jawa tetapi juga di Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Keunikan Shihlin terletak pada atraksi yang memadukan bunyi gunting saat memotong ayam dan shaker bumbu yang menyebarkan aroma harum dan menggugah selera.
Baca juga: Tiga rekomendasi restoran ramen halal dan ramah muslim di Tokyo
Baca juga: Kuliner halal Indonesia diminati warga Amerika
Baca juga: Huimin Jie, "kauman" di tengah Kota Xi'an
Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Lukmanul Hakim mengatakan Shihlin telah memiliki sistem jaminan halal di mana seluruh produk, mulai dari bahan baku hingga proses pengolahan dan penyajian, terbukti halal.
“Shihlin dalam penilaian kami teruji hasilnya akreditasi A,” kata Lukman di Jakarta, Kamis.
Menurut Lukman, perusahaan tersebut telah memiliki sistem jaminan halal untuk menjaga konsistensi produk halal
Proses mendapatkan sertifikasi halal dimulai dari pengajuan dari kantor pusat ke MUI yang akan memeriksa semua gerai di Indonesia. Proses pemeriksaan harus menyeluruh untuk memastikan semua proses dan bahan yang dipakai terbukti halal.
“Tidak boleh ada bahan haram atau diduga haram. Semua bahan harus jelas halal. Prosesnya dan barang-barang yang dipakai juga halal,” katanya.
Restoran yang sudah mendapat sertifikasi halal juga tidak boleh menyediakan minuman beralkohol, tambah dia.
Baca juga: The Halal Guys dan Scoot berbagi umroh gratis
Baca juga: Mie instan halal asal Korea Selatan kini hadir di Indonesia
Selain itu, Shillin juga mengumumkan pencapaian besar sepanjang tahun 2019 kemarin dengan memperoleh Superbrands Indonesia 2019 untuk kategori food & beverage counter, Top Brand Award 2019 untuk kategori snack ayam.
Tahun ini, Shihlin berencana membuka 70 gerai baru di berbagai kota se-Indonesia, kata Direktur Utama Shihlin Taiwan Street Snacks Shihlin Janes Sudarto.
“Kami juga akan menyiapkan menu baru, juga bumbu-bumbu baru. Setidaknya ada menu baru tiap tiga bulan sekali,” lanjut Janes.
Untuk menjaga keaslian dan cita rasa, Shihlin mengimpor langsung bumbu dari Taiwan. Sementara bahan inti seperti daging ayam, jamur, dan ubi berasal dari produsen lokal untuk menjamin kesegaran.
Hadir pertama kali sejak 2008 di Indonesia, Shihlin telah memiliki 135 gerai yang tersebar tidak hanya di pulau Jawa tetapi juga di Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Keunikan Shihlin terletak pada atraksi yang memadukan bunyi gunting saat memotong ayam dan shaker bumbu yang menyebarkan aroma harum dan menggugah selera.
Baca juga: Tiga rekomendasi restoran ramen halal dan ramah muslim di Tokyo
Baca juga: Kuliner halal Indonesia diminati warga Amerika
Baca juga: Huimin Jie, "kauman" di tengah Kota Xi'an
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: