69 PPSU dan PJLP Pela Mampang dapat pemeriksaan kesehatan pasca banjir
15 Januari 2020 19:37 WIB
Sejumlah anggota PPSU dan PJLP Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menunggu giliran pemeriksaan kesehatan di Kelurahan Pela Mampang, Rabu (15/1/2020). ANTARA/HO Kominfotik Kota Jaksel/am.
Jakarta (ANTARA) - Setelah berjibaku dengan banjir tahun baru 2020, sebanyak 69 Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorang (PJLP) Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gratis, Rabu.
Lurah Pela Mampang, Mariana mengatakan layanan pemeriksaan kesehatan tersebut diberikan untuk memastikan kondisi kesehatan anggota PPSU dan PJLP setelah bertugas selama masa tanggap darurat banjir.
"Saat banjir petugas PPSU dan PJLP ini semua bekerja tanpa kenal lelah melayani masyarakat yang terdampak, kini giliran mereka kita layani pemeriksaan kesehatannya," kata Mariana.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan oleh petugas Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek tekanan darah, dan pemeriksaan umum lainnya, serta pemberian obat dan multivitamin.
Mariana megatakan petugas PPSU dan PJLP Kelurahan Pela Mampang bertugas sejak awal banjir hingga setelah banjir surut membersihkan pemukiman warga yang terdampak banjir.
Di Kelurahan Pela Mampang terdapat sejumlah titik banjir salah satunya di Jalan Pondok Jaya dengan ketinggian hingga dada orang dewasa.
"Mereka kan habis turun ke lapangan makanya kita periksa kesehatannya secara umum termasuk tekanan darahnya," kata Mariana.
Menurut dia, secara umum kondisi kesehatan petugas PPSU dan PJLP Kelurahan Pela Mampang dalam kondisi sehat. Hanya ada satu petugas yang sakit tekanan darah tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada petugas tersebut ternyata tekanan darah tinggi yang dialaminya karena kurang tidur.
"Satu petugas ada yang tensinya cukup tinggi, ternyata kurang tidur karena tadi malam habis piket," kata Mariana.
Selama masa pemeriksaan kesehatan berlangsung, pihak kelurahan juga memberikan sosialisasi kepada petugas PPSU dan PJLP untuk memperhatikan perlindungan diri saat penanganan banjir, khususnya mencegah penularan penyakit Leptospirosis atau kencing tikus.
Baca juga: Pascabanjir, banyak warga terserang penyakit kulit dan radang
Baca juga: Mayoritas korban banjir Jaktim alami gangguan sendi
Baca juga: Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit
Penyakit Leptospirosis penyakit yang dapat menyerang saat banjir. Penyakit ini kerap disepelekan, padahal infeksi leptospirosis pada manusia paling parah bisa menyebabkan kematian.
Penyakit ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet dan makanan.
Gejala penularan dimulai dari menggigil, batuk, diare, sakit kepala mendadak, demam, nyeri otot, mata merah dan kehilangan nafsu makan.
"Itu penyakit dari air kencing tikus. Kalau tidak segera diobati akan sangat fatal bahkan bisa meninggal. Petugas PPSU dan PJLP kita diberikan pengarahan tentang bahaya penyakit ini," kata Mariana.
Lurah Pela Mampang, Mariana mengatakan layanan pemeriksaan kesehatan tersebut diberikan untuk memastikan kondisi kesehatan anggota PPSU dan PJLP setelah bertugas selama masa tanggap darurat banjir.
"Saat banjir petugas PPSU dan PJLP ini semua bekerja tanpa kenal lelah melayani masyarakat yang terdampak, kini giliran mereka kita layani pemeriksaan kesehatannya," kata Mariana.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan oleh petugas Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Pemeriksaan kesehatan meliputi cek tekanan darah, dan pemeriksaan umum lainnya, serta pemberian obat dan multivitamin.
Mariana megatakan petugas PPSU dan PJLP Kelurahan Pela Mampang bertugas sejak awal banjir hingga setelah banjir surut membersihkan pemukiman warga yang terdampak banjir.
Di Kelurahan Pela Mampang terdapat sejumlah titik banjir salah satunya di Jalan Pondok Jaya dengan ketinggian hingga dada orang dewasa.
"Mereka kan habis turun ke lapangan makanya kita periksa kesehatannya secara umum termasuk tekanan darahnya," kata Mariana.
Menurut dia, secara umum kondisi kesehatan petugas PPSU dan PJLP Kelurahan Pela Mampang dalam kondisi sehat. Hanya ada satu petugas yang sakit tekanan darah tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada petugas tersebut ternyata tekanan darah tinggi yang dialaminya karena kurang tidur.
"Satu petugas ada yang tensinya cukup tinggi, ternyata kurang tidur karena tadi malam habis piket," kata Mariana.
Selama masa pemeriksaan kesehatan berlangsung, pihak kelurahan juga memberikan sosialisasi kepada petugas PPSU dan PJLP untuk memperhatikan perlindungan diri saat penanganan banjir, khususnya mencegah penularan penyakit Leptospirosis atau kencing tikus.
Baca juga: Pascabanjir, banyak warga terserang penyakit kulit dan radang
Baca juga: Mayoritas korban banjir Jaktim alami gangguan sendi
Baca juga: Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit
Penyakit Leptospirosis penyakit yang dapat menyerang saat banjir. Penyakit ini kerap disepelekan, padahal infeksi leptospirosis pada manusia paling parah bisa menyebabkan kematian.
Penyakit ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet dan makanan.
Gejala penularan dimulai dari menggigil, batuk, diare, sakit kepala mendadak, demam, nyeri otot, mata merah dan kehilangan nafsu makan.
"Itu penyakit dari air kencing tikus. Kalau tidak segera diobati akan sangat fatal bahkan bisa meninggal. Petugas PPSU dan PJLP kita diberikan pengarahan tentang bahaya penyakit ini," kata Mariana.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: