Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah segera menormalisasi tiga lokasi yang berpotensi banjir bandang di Kecamatan Gringsing agar peristiwa tersebut tidak terulang pada musim hujan sekarang ini.

"Banjir yang terjadi pada Senin (13/1) malam yang melanda tiga desa karena endapan tanah yang menyempitkan luasan aliran Sungai Jenes dan Krengseng sehingga air naik ke permukiman penduduk. Oleh karena itu, kami segera melakukan pengerukan," kata Bupati Batang Wihaji saat meninjau lokasi banjir di Desa Yosorejo, Kabupaten Batang, Rabu sore.

Sebanyak tiga lokasi yang menjadi fokus pengerukan tersebut, yaitu alur sungai di Desa Sidorejo, Krengseng, Yosorejo yang kini mengalami sedimentasi cukup parah.

Baca juga: Puluhan pasien RSUD Batang dievakuasi karena banjir

Dia mengatakan semula luas alur sungai itu sekitar 20 meter, namun kini antara tiga hingga empat meter karena sedimentasi dan menjadi ladang warga sekitar.

"Oleh karena itu, perlu langkah darurat (melakukan pengerukan tanah, red.) sebelum Februari 2020 karena pada bulan itu dimungkinkan akan turun hujan cukup tinggi lagi. Nanti bisa dibantu (Pemprov Jateng, red.) karena tadi saya juga sudah 'Whatsapp' pada Pak Gubernur Jateng," katanya.

Ia mengatakan langkah antisipasi pengerukan dan pelebaran sungai tersebut dilakukan agar tidak terulang lagi banjir yang bisa menimbulkan kerugian lebih banyak.

"Banjir sudah sering terjadi di sini (Gringsing, red.) pada setiap musim penghujan. Selama ini, sungai di sini memang tidak tersentuh sehingga ada yang ditanam sengon, kacang, dan sayur," katanya.

Ia menambahkan banjir yang terjadi pada Senin (13/1) malam menyebabkan 60 rumah warga terdampak dan sekitar 100 hektare lahan pertanian terendam air.

Baca juga: Pemkab Bekasi normalisasi puluhan sungai antisipasi banjir
Baca juga: Kementerian PUPR perlu peningkatan anggaran normalisasi sungai