Beijing (ANTARA) - Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menggeser Amerika Serikat di peringkat kedua mitra dagang terbesar bagi China sepanjang 2019.
Data Kementerian Kepabeanan China (GACC) menunjukkan bahwa nilai ekspor-impor China dengan ASEAN selama 2019 mencapai 4,43 triliun yuan atau naik 14,1 persen dibandingkan 2018.
"Hal ini dipicu oleh makin eratnya kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan ASEAN juga adanya peningkatan industri China," kata Peng Bo, peneliti Lembaga Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi Internasional China (CAITEC), di Beijing, Rabu.
Baca juga: AS pertahankan tarif barang China sampai kesepakatan fase dua
Baca juga: Trump: Kesepakatan dagang dengan China diteken setelah 15 Januari
Sementara itu, Uni Eropa masih tetap menjadi mitra terbesar perdagangan bagi China dengan nilai 4,86 triliun yuan atau meningkat 8 persen (year on year).
Nilai ekspor-impor China dengan AS pada 2019 mencapai 3,73 triliun yuan atau berkurang 10,7 persen dibandingkan 2018.
Namun impor China dari AS mulai pulih pada November-Desember 2019. Bahkan pada Desember 2019, nilai impor China dari AS mencapai 78,83 miliar yuan atau naik 9,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
China diperkirakan masih menjadi negara dengan nilai perdagangan luar negeri terbesar di dunia selama 2019 yang mengalami kenaikan 3,4 persen dibandingkan 2018 yang hanya 31 triliun yuan, seperti dilaporkan ECNS.
"Stabilitas, tren jangka panjang, dan ketahanan ekonomi dalam negeri dapat menjamin pertumbuhan perdagangan luar negeri," kata Wakil Menteri GACC Zhou Zhiwu.
Laporan dari Beijing
ASEAN geser AS di peringkat kedua mitra dagang terbesar China
15 Januari 2020 18:08 WIB
Dokumentasi - Anjungan Indonesia dipadati pengunjung dalam pemeran produk makanan dan minuman internasional di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, pada 2019. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: