Ketatnya persaingan, Lion Parcel fokuskan pengiriman antarpulau
15 Januari 2020 17:16 WIB
Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana memberikan keterangan kepada awak media usai peluncuran program Setengah Harga Ongkos Kirim (SHOK!) di Jakarta, Rabu (15/1/2020). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Jakarta (ANTARA) - PT Lion Express yang dikenal dengan nama dagang Lion Parcel masih memfokuskan jasa pengiriman ekspedisi antarpulau karena masih dirasa sulit bersaing dengan kompetitor untuk pengiriman di Jabodetabek.
Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana dalam peluncuran Promo Setengah Harga Ongkos Kirim (SHOK!) di Jakarta, Rabu menyebutkan perbandingan pangsa pasar pengiriman antarpulau, yakni 95 persen, sementara di Jabodetabek lima persen.
"Di Jabodetabek memang prinsipnya selain persaingan banyak, dengan kompetitor lain, juga bersaing dengan ojol (ojek daring)," katanya.
Baca juga: Lion Parcel beri "ongkir" setengah harga mulai 15 Januari
Karena itu, lanjut dia, agar bisa bersaing di pasar Jabodetabek, pihaknya harus melakukan jenis jasa pengiriman sampai hari yang sama (same day).
"Untuk di Jabodetabek sendiri kita juga ada arah ke sana, kita masih membangun karena porsinya masih lima persen. Untuk itu harus membuat jasa layanan same day," katanya.
Untuk pengiriman di Jabodetabek, Lion Parcel didukung oleh 700 mitra bersepda motor, sementara itu, untuk mitra agen sebanyak 400-500 agen.
Baca juga: Menyusul induk perusahaan, Lion Parcel akan IPO pada 2020
Sistemnya, Farian mengatakan, pengiriman bersidat konsolidasi, artinya dipusatkan di suatu wilayah dan dari situ kemudian disalurkan dan dikirmkan ke tujuan, tidak dari titik ke titik (point to point).
"Mitra sepeda motor ini tidak 'point to point', bisnis model kita konsolidasi, mereka 'pick up' (jemput) barang di area situ aja, kita menyiapkan hub atau shuttle. Untuk area radius lima kilometer kita siapkan shuttle. Karena kalau dari Jakarta Barat langsung kirim ke Jakarta Timur itu produktivitasnya paling saru sampai empat pekerjaan, berbeda dengan dipusatkan di Kebayoran Baru bisa menyeleasikan 50-100," katanya.
Terkait target hingga akhir 2020, Farian mengatakan pihaknya berharap bisa membukukan volume pengiriman dua kali lipat dari 2019.
"Waktu kita 2019, kita targetkan lima kali lipat tapi tidak tercapai, harapannya volume kita naik dua kali lipat di tahun ini," katanya.
Untuk itu, Ia masih memfokuskan pengiriman antarpulau karena pertumbuhan yang terbilang pesat dan ingin menjadi pemimpin di pasar ekspedisi luar Jakarta.
"Karena itu kita memberikan promo setengah harga ongkos kirim karena targetnya meang pengiriman barang ke luar pulau seiringd engan 'brand identity' kita, yaitu rajanya pengiriman antarpulau," katanya.
Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana dalam peluncuran Promo Setengah Harga Ongkos Kirim (SHOK!) di Jakarta, Rabu menyebutkan perbandingan pangsa pasar pengiriman antarpulau, yakni 95 persen, sementara di Jabodetabek lima persen.
"Di Jabodetabek memang prinsipnya selain persaingan banyak, dengan kompetitor lain, juga bersaing dengan ojol (ojek daring)," katanya.
Baca juga: Lion Parcel beri "ongkir" setengah harga mulai 15 Januari
Karena itu, lanjut dia, agar bisa bersaing di pasar Jabodetabek, pihaknya harus melakukan jenis jasa pengiriman sampai hari yang sama (same day).
"Untuk di Jabodetabek sendiri kita juga ada arah ke sana, kita masih membangun karena porsinya masih lima persen. Untuk itu harus membuat jasa layanan same day," katanya.
Untuk pengiriman di Jabodetabek, Lion Parcel didukung oleh 700 mitra bersepda motor, sementara itu, untuk mitra agen sebanyak 400-500 agen.
Baca juga: Menyusul induk perusahaan, Lion Parcel akan IPO pada 2020
Sistemnya, Farian mengatakan, pengiriman bersidat konsolidasi, artinya dipusatkan di suatu wilayah dan dari situ kemudian disalurkan dan dikirmkan ke tujuan, tidak dari titik ke titik (point to point).
"Mitra sepeda motor ini tidak 'point to point', bisnis model kita konsolidasi, mereka 'pick up' (jemput) barang di area situ aja, kita menyiapkan hub atau shuttle. Untuk area radius lima kilometer kita siapkan shuttle. Karena kalau dari Jakarta Barat langsung kirim ke Jakarta Timur itu produktivitasnya paling saru sampai empat pekerjaan, berbeda dengan dipusatkan di Kebayoran Baru bisa menyeleasikan 50-100," katanya.
Terkait target hingga akhir 2020, Farian mengatakan pihaknya berharap bisa membukukan volume pengiriman dua kali lipat dari 2019.
"Waktu kita 2019, kita targetkan lima kali lipat tapi tidak tercapai, harapannya volume kita naik dua kali lipat di tahun ini," katanya.
Untuk itu, Ia masih memfokuskan pengiriman antarpulau karena pertumbuhan yang terbilang pesat dan ingin menjadi pemimpin di pasar ekspedisi luar Jakarta.
"Karena itu kita memberikan promo setengah harga ongkos kirim karena targetnya meang pengiriman barang ke luar pulau seiringd engan 'brand identity' kita, yaitu rajanya pengiriman antarpulau," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: