Rusia dorong negara Teluk pertimbangkan mekanisme keamanan bersama
15 Januari 2020 14:17 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menjabat tangan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif setelah mengadakan konferensi pers mengenai pertemuan mereka di Moskow, Rusia, Senin (2/9/2019). (REUTERS/Evgenia Novozhenina)
New Delhi (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov mengatakan pada Rabu bahwa Moskow mendesak negara-negara Teluk mempertimbangkan suatu mekanisme keamanan bersama untuk wilayah itu.
"Kami mengusulkan ke negara-negara Teluk untuk memikirkan tentang mekanisme keamanan bersama ...memulai dengan rasa percaya membangun langkah-langkah dan mengundang satu sama lain untuk pelatihan militer," kata Lavrov dalam konferensi keamanan di New Delhi.
Ketegangan-ketegangan di Teluk meningkat setelah Amerika Serikat membunuh komandan militer utama Iran Jenderal Qassem Soleimani dengan serangan pesawat nirawak saat iring-iringan Soleimani berada di bandara Baghdad.
Tewasnya Soleimani itu dibalas oleh Iran dengan menembakkan roket-roket ke arah pangkalan militer Irak tempat pasukan Amerika beroperasi di kawasan Teluk. Ketegangan semakin meninggi setelah pada hari yang sama, Rabu (8/1) pesawat sipil milik Ukraine International Airline jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Teheran.
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidato resmi di televisi nasional Iran mengatakan akan menghukum semua pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat, yang sebelumnya diakui dilakukan oleh pasukan militer Iran karena kesalahan manusiawi itu.
Ketegangan yang terjadi di kawasan Teluk itu mengakibatkan sejumlah kepala negara untuk menyerukan baik Amerika maupun Iran segera kembali ke meja perundingan untuk membahas kesepakatan nuklir Iran pada 2015 yang tiga tahun kemudian ditinggalkan AS.
Sumber Reuters
Baca juga: AS 'sangat senang' jika Inggris sepakat ganti perjanjian nuklir Iran
Baca juga: Pengunggah video serangan roket pesawat Ukraina dipenjara
Baca juga: Indonesia-UEA ingin ketegangan politik di Timur Tengah segera mereda
"Kami mengusulkan ke negara-negara Teluk untuk memikirkan tentang mekanisme keamanan bersama ...memulai dengan rasa percaya membangun langkah-langkah dan mengundang satu sama lain untuk pelatihan militer," kata Lavrov dalam konferensi keamanan di New Delhi.
Ketegangan-ketegangan di Teluk meningkat setelah Amerika Serikat membunuh komandan militer utama Iran Jenderal Qassem Soleimani dengan serangan pesawat nirawak saat iring-iringan Soleimani berada di bandara Baghdad.
Tewasnya Soleimani itu dibalas oleh Iran dengan menembakkan roket-roket ke arah pangkalan militer Irak tempat pasukan Amerika beroperasi di kawasan Teluk. Ketegangan semakin meninggi setelah pada hari yang sama, Rabu (8/1) pesawat sipil milik Ukraine International Airline jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Teheran.
Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidato resmi di televisi nasional Iran mengatakan akan menghukum semua pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat, yang sebelumnya diakui dilakukan oleh pasukan militer Iran karena kesalahan manusiawi itu.
Ketegangan yang terjadi di kawasan Teluk itu mengakibatkan sejumlah kepala negara untuk menyerukan baik Amerika maupun Iran segera kembali ke meja perundingan untuk membahas kesepakatan nuklir Iran pada 2015 yang tiga tahun kemudian ditinggalkan AS.
Sumber Reuters
Baca juga: AS 'sangat senang' jika Inggris sepakat ganti perjanjian nuklir Iran
Baca juga: Pengunggah video serangan roket pesawat Ukraina dipenjara
Baca juga: Indonesia-UEA ingin ketegangan politik di Timur Tengah segera mereda
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: