Ketegangan geopolitik mereda, harga emas di New York terus menurun
15 Januari 2020 05:23 WIB
Warga menunjukkan emas batangan 25 gram sebelum dijual di Butik Emas Logam Mulia Antam, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena reli pasar ekuitas dan ketegangan geopolitik berkurang yang mengakibatkan penurunan permintaan terhadap emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 6,00 dolar AS atau 0,39 persen menjadi menetap di 1.544,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas "rebound" karena data ekonomi AS di bawah perkiraan
Ketika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mereda dan perjanjian perdagangan Amerika Serikat-China fase satu diperkirakan akan ditandatangani minggu ini, permintaan untuk aset safe-haven emas berkurang.
"Pasar minggu ini difokuskan pada perjanjian perdagangan parsial Amerika Serikat-China," tulis Jim Wyckoff, analis senior Kitco.com, dikutip dari Xinhua.
"Kesepakatan perdagangan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global pada 2020."
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat pada Selasa (14/1/2020), sempat melampaui 29.000 poin selama sesi, mencapai tertinggi baru sepanjang masa.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya jatuh, karena investor tidak perlu mencari aset yang aman, seperti emas, untuk memarkir dana-dananya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengirinan Maret kehilangan 25,4 sen atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 17,742 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 5,2 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi 987,30 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam amblas Rp5.000 per gram
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 6,00 dolar AS atau 0,39 persen menjadi menetap di 1.544,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas "rebound" karena data ekonomi AS di bawah perkiraan
Ketika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mereda dan perjanjian perdagangan Amerika Serikat-China fase satu diperkirakan akan ditandatangani minggu ini, permintaan untuk aset safe-haven emas berkurang.
"Pasar minggu ini difokuskan pada perjanjian perdagangan parsial Amerika Serikat-China," tulis Jim Wyckoff, analis senior Kitco.com, dikutip dari Xinhua.
"Kesepakatan perdagangan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global pada 2020."
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat pada Selasa (14/1/2020), sempat melampaui 29.000 poin selama sesi, mencapai tertinggi baru sepanjang masa.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya jatuh, karena investor tidak perlu mencari aset yang aman, seperti emas, untuk memarkir dana-dananya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengirinan Maret kehilangan 25,4 sen atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 17,742 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 5,2 dolar AS atau 0,53 persen, menjadi 987,30 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam amblas Rp5.000 per gram
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: