Jakarta (ANTARA) - Analis Ming-Chi Kuo memprediksi Apple akan menjual antara 80 hingga 85 juta unit iPhone dengan konektivitas 5G dan desain yang diperbarui pada tahun ini.

Angka tersebut sama dengan prediksi awal untuk penjualan seri iPhone 11, namun lebih rendah dari perkiraan Apple pada November 2019 yang memproyeksikan 100 juta iPhone 12 akan terjual tahun ini.

Dikutip dari GSM Arena, Selasa, Ming-Chi Kuo telah menerbitkan catatan di mana dia memperkirakan bahwa Apple akan merilis empat model iPhone 5G.

Sebelumnya, ada spekulasi bahwa perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, itu akan meluncurkan model sub-6GHz terlebih dahulu, dan menunda versi mmWave untuk awal 2021.

Kuo membantah kabar tersebut, mengatakan bahwa kedua versi akan diluncurkan secara bersamaan pada bulan September tahun ini.

Lima negara, antara lain AS, Kanada, Inggris, Jepang dan Korea akan terlebih dahulu menerima ponsel yang mendukung sub-6GHz dan mmWave rasa 5G.

Beberapa operator mendapatkan ponsel yang hanya mendukung sub-6GHz, standar yang lebih lambat dari mmWave, tetapi memiliki jangkauan yang jauh lebih baik. Selain itu, iPhone dengan varian lebih murah tampaknya tidak akan dibekali opsi mmWave.

Sementara itu, menurut Kuo, negara-negara dengan sedikit atau tanpa cakupan jaringan 5G akan menerima ponsel dengan 5G yang dinonaktifkan untuk menghemat biaya produksi.

Hal itu mengisyaratkan adanya penghapusan perangkat keras 5G, sebab tidak dimungkinkan untuk mengaktifkan 5G hanya melalui perangkat lunak sederhana.

Baca juga: Apple daur ulang iPhone pakai robot Daisy

Baca juga: Apple akan menjual iPhone ke dua miliar tahun ini

Baca juga: Fitur iPhone hadir di ponsel Vivo, Oppo, dan Xiaomi