Bulu tangkis
Indonesia Masters alokasi penjualan tiket OTS sebesar 70 persen
13 Januari 2020 20:47 WIB
Sejumlah pebulutangkis dari berbagai negara berlatih sekaligus mencoba lapangan pertandingan jelang turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama/pri.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Panitia Indonesia Masters 2020 Achmad Budiharto menyampaikan bahwa pihaknya akan menjual tiket turnamen tersebut dengan skema 30:70, yaitu 30 persen melalui penjualan daring dan 70 persen berupa penjualan langsung atau "On The Spot" (OTS).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PP PBSI ini, skema tersebut diputuskan guna memfasilitasi para pengunjung yang datang langsung ke lokasi agar bisa memperoleh tiket masuk.
"Tiket memang sengaja dikurangi untuk penjualan 'online', karena berdasarkan pengalaman yang lalu animo penonton yang datang ke venue justru lebih banyak daripada yang daring, sehingga kami tidak mau mengecewakan mereka yang sudah susah payah datang ke Istora," kata Budi saat dijumpai di Istora Senayan Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pada kelas reguler yang berjumlah sekitar 3.000 tiket sebanyak 2.000 di antaranya akan dialokasikan untuk penjualan langsung di lokasi, sementara sisanya sebanyak kurang lebih 1.000 tiket akan dimasukan ke pranata penjualan secara daring.
Lalu untuk kelas VIP, katanya melanjutkan, dari 2.400 tiket yang tersedia, hanya akan ada 800 tiket yang dilepas secara daring.
"Tidak usah khawatir penonton tidak kebagian tiket, mudah-mudahan dengan skema ini semua penggemar badminton bisa terfasilitasi," tutur Budi menambahkan.
Kento Momota absen
Sehubungan dengan absennya Kento Momota dari turnamen tingkat BWF 500 ini, Budi menilai hal itu kemungkinan bisa berpengaruh pada jumlah kunjungan penonton. Meski demikian, ia optimistis daya tarik pebulutangkis nasional masih lebih besar ketimbang atlet luar negeri.
"Kalau Momota tidak main mungkin sedikit banyak berpengaruh ke jumlah penonton ya, tapi saya yakin penggemar Indonesia pasti lebih banyak," pungkas Budi.
Baca juga: Kendaraan yang ditumpangi Momota tabrak truk di Malaysia
Baca juga: Momota dilaporkan stabil setelah alami kecelakaan
Baca juga: Momota alami patah hidung dan luka di wajah
Sebanyak 267 pebulutangkis dari 23 negara akan ikut serta dalam turnamen BWF World Tour Super 500 bertajuk Indonesia Masters 2020 dan akan memperebutkan total hadiah sebesar 400.000 dolar amerika atau lebih dari Rp5,4 miliar.
Pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 15-19 Januari ini, turut serta sejumlah bintang bulutangkis baik dari dalam dan luar negeri. Andalan Indonesia antara lain Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, Fitriani, Praveen Jordan/Melati Oktavianti.
Sementara kontestan dari luar negeri antara lain Anders Antonsen (Denmark), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Yu Fei (China), hingga Zheng Siwei/Huang Ya Qiong (China).
Baca juga: 267 pebulu tangkis perebutkan hadiah Rp5,4 miliar di Indonesia Masters
Baca juga: Anthony Ginting berharap bisa lebih baik di Indonesia Masters
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PP PBSI ini, skema tersebut diputuskan guna memfasilitasi para pengunjung yang datang langsung ke lokasi agar bisa memperoleh tiket masuk.
"Tiket memang sengaja dikurangi untuk penjualan 'online', karena berdasarkan pengalaman yang lalu animo penonton yang datang ke venue justru lebih banyak daripada yang daring, sehingga kami tidak mau mengecewakan mereka yang sudah susah payah datang ke Istora," kata Budi saat dijumpai di Istora Senayan Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pada kelas reguler yang berjumlah sekitar 3.000 tiket sebanyak 2.000 di antaranya akan dialokasikan untuk penjualan langsung di lokasi, sementara sisanya sebanyak kurang lebih 1.000 tiket akan dimasukan ke pranata penjualan secara daring.
Lalu untuk kelas VIP, katanya melanjutkan, dari 2.400 tiket yang tersedia, hanya akan ada 800 tiket yang dilepas secara daring.
"Tidak usah khawatir penonton tidak kebagian tiket, mudah-mudahan dengan skema ini semua penggemar badminton bisa terfasilitasi," tutur Budi menambahkan.
Kento Momota absen
Sehubungan dengan absennya Kento Momota dari turnamen tingkat BWF 500 ini, Budi menilai hal itu kemungkinan bisa berpengaruh pada jumlah kunjungan penonton. Meski demikian, ia optimistis daya tarik pebulutangkis nasional masih lebih besar ketimbang atlet luar negeri.
"Kalau Momota tidak main mungkin sedikit banyak berpengaruh ke jumlah penonton ya, tapi saya yakin penggemar Indonesia pasti lebih banyak," pungkas Budi.
Baca juga: Kendaraan yang ditumpangi Momota tabrak truk di Malaysia
Baca juga: Momota dilaporkan stabil setelah alami kecelakaan
Baca juga: Momota alami patah hidung dan luka di wajah
Sebanyak 267 pebulutangkis dari 23 negara akan ikut serta dalam turnamen BWF World Tour Super 500 bertajuk Indonesia Masters 2020 dan akan memperebutkan total hadiah sebesar 400.000 dolar amerika atau lebih dari Rp5,4 miliar.
Pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta, 15-19 Januari ini, turut serta sejumlah bintang bulutangkis baik dari dalam dan luar negeri. Andalan Indonesia antara lain Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, Fitriani, Praveen Jordan/Melati Oktavianti.
Sementara kontestan dari luar negeri antara lain Anders Antonsen (Denmark), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Yu Fei (China), hingga Zheng Siwei/Huang Ya Qiong (China).
Baca juga: 267 pebulu tangkis perebutkan hadiah Rp5,4 miliar di Indonesia Masters
Baca juga: Anthony Ginting berharap bisa lebih baik di Indonesia Masters
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: