Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/wali kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah masing-masing sampai Mei 2020.

"Surat edaran sudah dikeluarkan dan diharapkan kepala daerah meningkatkan kewaspadaan, khususnya untuk longsor dan angin puting beliung," kata Gubernur di Surabaya, Senin.

Kepala-kepala daerah, menurut dia, mesti terus memantau informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi kemungkinan bencana alam guna menekan jumlah korban dan kerugian.

Gubernur menjelaskan pula bahwa Pemerintah Provinsi selama musim penghujan mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

"Kami telah meminta agar OPD terkait selalu siaga untuk mengambil langkah cepat, seperti menyiagakan tim selama 24 jam, baik di daerah berpotensi rawan bencana ataupun tidak," katanya.

Wilayah Madura, menurut dia, mendapat perhatian khusus menyusul banjir yang terjadi di Kali Kemuning, Kabupaten Sampang.

"Saat ini telah dibangun pelengsengan untuk mengurangi terjadinya luapan sungai. Tetapi untuk lebih menjaga kemungkinan luapan yang tinggi, ke depannya butuh kanal ke laut," katanya.

Baca juga:
BPBD Magetan bersihkan sungai antisipasi bencana banjir
Menghadapi tantangan bencana alam di Jawa Timur