Berlin (ANTARA) - Pergeseran ke kendaraan listrik dapat mengancam 410.000 pekerjaan di Jerman pada tahun 2030, demikian harian Handelsblatt melaporkan pada Senin, mengutip pernyataan pemerintah.
Untuk bidang produksi mesin dan transmisi saja, terdapat sekitar 88.000 pekerjaan akan terancam hilang, kata surat kabar itu, mengutip sebuah laporan oleh Platform Nasional untuk Masa Depan Mobilitas (NPM), sebuah dewan penasihat untuk pemerintah.
Mesin mobil listrik dibuat dari bagian yang lebih sedikit dan membutuhkan perawatan yang lebih sedikit daripada mesin pembakaran, yang akan mengakibatkan PHK, kata laporan itu.
Produksi kendaraan akan lebih terotomatisasi dan tidak akan cukup untuk mendukung tingkat pekerjaan saat ini, kata Handelsblatt, mengutip Ketua NPM Henning Kagermann.
Pada 2018, pekerjaan di industri mobil di Jerman mencapai 834.000, tertinggi sejak 1991.
Badan industri mobil utama Jerman (VDA), yang pada Desember lalu sudah memperingatkan akan lebih banyak PHK pada 2020 karena penurunan penjualan mobil global, mengatakan perkiraan NPM didasarkan pada "skenario ekstrem yang tidak realistis", Handelsblatt mengutip seorang pejabat VDA.
Industri ini, pendorong penting pertumbuhan ekonomi terbesar di Eropa, telah mempercepat rencana untuk meluncurkan kendaraan listrik, di bawah tekanan dari upaya Uni Eropa untuk lebih lanjut mengurangi emisi karbon dioksida.
Baca juga: VW klaim akan hasilkan satu juta mobil listrik di 2023
Baca juga: Tesla kembangkan baterai mobil yang tahan hingga 1,6 juta km
Baca juga: "Gigafactory" Jerman akan lahirkan setengah juta Tesla
Akibat mobil listrik, 400 ribu terancam kehilangan pekerjaan di Jerman
13 Januari 2020 16:06 WIB
Mobil listrik Honda E dipamerkan dalam Brussels Motor Show, Belgia, Kamis (9/1/2020). ANTARAFOTO/REUTERS/Francois Lenoir/foc.
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: