Solo (ANTARA) -
Ritual Pao Oen atau tolak bala membuka rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2571/2020 di Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Surakarta.

"Sebetulnya ritual ini sudah diawali dengan rangkaian ritual pembukaan Sutra Phu Men Phen pada Sabtu (11/1) malam," kata Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie Sumantri di Solo, Minggu.

Selanjutnya, dikatakannya, pada Minggu pagi sebagai rangkaian acaranya dilaksanakan ritual Ling Yen Cou, ritual Sutra Cin Kang Pao Chan I, ritual Sutra Cin Kang Pao Chan II, ritual Sutra Sang Kang, ritual Sutra Cin Kang Pao Chan III, dan ritual Pao Oen.

Baca juga: Mengenal karakteristik Tikus Logam di tahun 2020

"Pada ritual Pao Oen ini dipimpin oleh Biksu dari Vihara Maha Bodhi Semarang. Ritual tolak bala ini dimaksudkan untuk meminta keselamatan dan membuang sial untuk menyambut tahun baru," katanya.

Yang menarik, pada ritual ini diakhiri dengan melepas sebanyak 999 ekor burung pipit dan ikan lele. Menurut dia, alasan dipilihnya angka 999 karena diambil nilai maksimal.

"Sebetulnya tidak harus menggunakan burung pipit dan ikan lele dalam ritual ini. Kami hanya memudahkan mencari syarat dalam ritual tolak bala ini. Semuanya disiapkan oleh kelenteng," katanya.

Ia mengatakan bisa juga menggunakan hewan lain seperti burung dara dan ikan mas tetapi untuk memenuhi jumlah tersebut pihak kelenteng akan sangat kesulitan.

"Jadi kami cari burung dan ikan yang mudah dicari, yang penting dari sisi jumlah mencukupi," katanya.

Sedangkan dipilihnya burung dan ikan dalam ritual tolak bala tersebut karena pada saat dilepas, burung dan ikan tersebut tidak akan diburu orang.

"Kita juga membebaskan makhluk hidup. Jadi kalau kita merasa berbuat sesuatu, untuk menebus kesalahan tersebut harus dengan berbuat baik, salah satunya dengan melepaskan binatang yang berjiwa," katanya.***3***

Baca juga: Dua shio yang kurang beruntung di tahun Tikus Logam
Baca juga: Taman Safari Bogor tampilkan kisah Kera Sakti saat Imlek