Medan (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah menteri terkait, Jumat, meninjau pelaksanaan pembangunan Bandara Baru Medan di Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Wapres bersama rombongan tiba di lokasi pembangunan bandara tepat pukul 11.30 WIB, didampingi Gubernur Sumatera Utara, H. Syamsul Arifin.

Ikut serta dalam rombongan Wapres diantaranya Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal, Menteri PU Joko Kirmanto, Menneg Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Menneg BUMN Syofyan Djalil serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Setiba di lokasi, Wapres langsung melihat dari dekat pengerjaan konstruksi bandara. Pada kesempatan itu Wapres mendapat penjelasan detail tentang progres pembagunan bandara dari Kepala Satker Bandara Baru Medan, Darpin Sinaga.

Usai meninjau selama lebih kurang tujuh menit, Wapres kemudian melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah pejabat terkait dari pusat dan daerah.

Pada pertemuan itu Wapres mengingatkan agar pembangunan bandara itu bisa diselesaikan tepat waktu. "Jangan lihat kepentingan masing-masing, lihat kepentingan masyarakat," katanya,

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Budi Mulyawan kepada Wapres menerangkan, pembangunan fisik Bandara Baru Medan sampai saat ini baru mencapai sekitar 7,8 persen dan 9,1 persen dari sisi keuangan.

Dijelaskanya, saat ini tahap pengerjaannya baru mencakup proses pembangunan taxiway dan pondasi bangunan pendukung, sementara untuk pekerjaan pembangunan runway masih dalam proses pelelangan.

"Pembangunan apron, alat navigasi, paralel taxiway dan runway sepanjang 3000 x 60 meter ditargetkan akan siap pertengahan serta akhir 2009," katanya.

Terkait pendanaan, Budi Mulyawan mengatakan pada awalnya (2007) dialokasikan anggaran sebesar Rp2,1 triliun untuk pembangunan runway sepanjang 3.750 x 45 meter.

Karena lebar runway diputuskan menjadi 60 meter serta akibat dapak kenaikan harga materia, terjadi eskalasi sehingga anggaran yang dibutuhkan menjadi Rp3,1 triliun. "Tahun depan akan ada eskalasi lagi untuk `treatment` runway sebesar Rp500 miliar," tambahnya.

Ia menyebutkan Bandara Baru Medan akan bisa beroperasi akhir 2009 dengan runway sepanjang 3000 x 60 meter dan bisa didarati pesawat jenis B747-400 dengan kapasitas apron yang mampu menampung 18 unit pesawat.

Dalam kondisi itu bandara itu akan mampu menampung penumpang sampai 8,11 juta orang per tahun. "Dalam kondisi ini pembangunan bandara sudah mencapai 78 persen," ujarnya.

Pada 2010, panjang runway bandara pengganti Bandara Polonia Medan itu akan menjadi 3.750 x 60 meter dengan apron yang mampu menampung 33 unit pesawat A380 dengan daya tampung 22 juta penumpang per tahun.
(*)