Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menjajaki kerja sama dengan Asosiasi Perdagangan Internasional Usaha Kecil dan Menengah Malaysia (SMITA) untuk pengembangan potensi daerah dan memperkenalkan ke mancanegara.

Penjajakan tersebut dilakukan pada kegiatan "Macao Night 2020 & 5th Anniversary" yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu malam (11/1).

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid mengatakan pemerintah Kabupaten Lombok Barat saat ini sedang berusaha mengembangkan usaha berbasis industri rumahan dengan memanfaatkan potensi daerah.

Potensi tersebut berupa produk utama yang siap "go internasional" dan masuk pasar modern antara lain gula aren dengan aneka produk turunannya seperti brown sugar, gula sari dalam bentuk sachet dicampur dengan jahe dan banyak juga hasil-hasil pertanian lainnya.

"Kita terus mendorong dan membantu petani untuk mengolah hasil-hasil pertanian tersebut," kata Fauzan.
Baca juga: Mahasiswa UGM bantu pemulihan ekonomi Lombok Utara

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga berupaya memanfaatkan hasil-hasil perikanan dan rumput laut untuk dijadikan keripik yang menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat, serta penggarapan lahan garam sekitar 40 hektar dari potensi 400 hektar yang bisa dikembangkan.

"Garam yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat sangat bagus sekali kualitasnya, dengan miliki kandungan 98,8 kcl yang bisa dimanfaatkan untuk kosmetik dan bahan obat-obatan," ungkapnya.

Fauzan mengatakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga melakukan pengembangkan produk utama berupa kopi dengan mulai memperluas cakupan lahan.

Untuk bidang pariwisata Kabupaten Lombok Barat memiliki keindahan alam, budaya serta kenyamanan wisatawan dalam menikmati liburan.
Baca juga: Geopark solusi pembangunan ekonomi berkelanjutan

Dia mengatakan ke depan akan lebih banyak lagi mengundang investor, karena masih banyak kawasan yang bisa dijadikan potensi dalam mendukung sektor pariwisata antara lain Kecamatan Sekotong.

"Panjang pantai seluruh Lombok Barat 196 kilometer, sekitar 152 kilometer adalah Kecamatan Sekotong jadi itu sangat luas sekali untuk dijadikan destinasi wisata," tuturnya.

Kerjasama dengan Asosiasi Perdagangan Internasional Usaha Kecil dan Menengah Malaysia ini diharapkan memberikan manfaat bagi perkembangan Kabupaten Lombok Barat.

"Kami siapkan kualitas produksi unggulan, mudah-mudahan kerja sama tersebut akan memberikan manfaat bagi perkembangan daerah," ujar Fauzan.
Baca juga: Mendorong kebangkitan perekonomian Lombok Utara pascagempa

Sementara itu Penasehat Senior SMITA, Thomas Soo mengungkapkan kerjasama tersebut akan membuka peluang UKM Malaysia terutama SMITA dengan Kabupaten Lombok Barat.

"SMITA memiliki jaringan seluruh dunia, saat ini kita banyak memiliki proyek-proyek dengan negara lain antara di China. Kita melihat ini sebagai segitiga marketing antara China, Indonesia dan Malaysia yang akan menjadi satu pasar potensial," katanya.

Kabupaten Lombok Barat menurut Thomas, merupakan alternatif destinasi pariwisata baru diluar Bali dengan memiliki garis pantai yang sangat panjang dan sangat cocok bagi industri pariwisata.
Baca juga: Kemenparekraf usulkan NTB jadi tuan rumah WITM

SMITA juga berencana mendorong pengembangkan potensi pertanian yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat seperti gula aren, kopi, durian dan manggis.

Acara tersebut juga mengundang Dr Ong Kian Ming (Kementerian Perdagangan Antarbangsa dan Industri Malaysia) sebagai perwakilan pemerintahan Malaysia, para diplomat dari sejumlah negara sahabat yang meliputi duta besar, pejabat di komisi perdagangan dan kalangan bisnis.

"Kami sangat mengapresiasi kedatangan Bupati dan delegasi Lombok Barat pada acara ini, harapannya semoga kerjasama dengan Pemkab Lombok Barat akan bisa diwujudkan," tegas Megane S.C Soo, Nasional Presiden of SMITA.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Lombok Barat meningkat pascagempa