Istanbul (ANTARA) - Sebanyak 11 migran, termasuk delapan anak, meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di pantai barat Turki, demikian Kantor Berita negara Anadolu pada Sabtu.
Sementara itu delapan orang lainnya berhasil diselamatkan dari perairan di dekat Kota Cesme di Laut Aegea, katanya.
Turki menjadi salah satu pintu keluar utama bagi para migran yang mengambil rute laut untuk menuju wilayah Uni Eropa pada 2015, guna menyelamatkan diri dari konflik dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.
Arus migran yang melintasi jalur tersebut menurun secara drastis lantaran dibatasi oleh perjanjian 2016 antara Ankara dan Uni Eropa.
Sumber: Reuters
Baca juga: 130 lebih imigran Afrika diperkirakan tenggelam di Djibouti
Baca juga: Pembuat pizza Turki diberi penghargaan karena jadi imigran yang berhasil
Belasan migran meninggal akibat kapal terbalik di Turki
12 Januari 2020 09:07 WIB
dokumentasi: Imigran dan pengungsi, yang mengatakan akan melanjutkan perjalan menuju Eropa utara tidur di depan di kota Diavata, Yunani, Jumat (5/4/2019). (REUTERS/ALEXANDROS AVRAMIDIS)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: