Jakarta (ANTARA) - Terdapat beberapa berita hukum kemarin (Sabtu, 11/1) yang menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca, mulai dari di bom tas di depan rumah seorang kepala desa di Bengkulu sampai kelompok bersenjata tembak anggota Brimob di Nduga.

Berikut sejumlah berita hukum kemarin yang masih menarik untuk dibaca hari ini.

Ledakan bom tas di Bengkulu diduga terkait pilkades

Terjadi ledakan bom tas di depan rumah Kepala Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada Sabtu (11/1) pagi.

Bom tas berdaya ledak rendah tersebut diduga terkait dengan hasil pemilihan kepala desa (pilkades) yang sebelumnya pernah dipersoalkan, tetapi belum diketahui pelaku yang meninggalkan bom itu.

Selengkapnya di sini.

Kelompok bersenjata tembak anggota Brimob di Nduga

Kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan penembakan kepada anggota Brimob yang sedang melakukan pembersihan sekitar pos atau kurvey di Kenyam, Kabupaten Nduga pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 06.50 WIT.

Seorang anggota Brimob yang tertembak di bagian kaki dalam kondisi stabil dan sudah dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan intensif.

Selengkapnya di sini.

KPK masih cari Harun Masiku

Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI pada Kamis (9/1), kader PDIP Harun Masiku (HAR) sampai Sabtu (11/1) belum diketahui rimbanya.

Untuk itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mencari kader PDIP Harun Masiku (HAR).

Selengkapnya di sini.

KPK sita Rp1 miliar dari rumah dinas Bupati Sidoarjo

Setelah melakukan penggeledahan di rumah dinas/pendopo Bupati Sidoarjo Saiful Ilah (SFI) pada Sabtu (11/1), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang sekitar Rp1 miliar, 50.000 dolar AS dan 64.000 dolar Singapura.

Penggeledahan itu dilakukan dalam penyidikan kasus suap pengadaan proyek infrastruktur di Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo.

Selengkapnya di sini.