Tangerang (ANTARA) - Setelah melaksanakan tugas penanganan banjir di sejumlah lokasi, 150 petugas pertamanan Kota Tangerang mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan di kawasan Stadion Benteng untuk memastikan kondisi fisik mereka dalam keadaan sehat.

Kepala Bidang Dekorasi dan Pertamanan Kota Tangerang Hendri Pratama di Tangerang, Banten, Minggu mengatakan pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk menjaga kesehatan para petugas lapangan.

Pasalnya, seluruh petugas hingga kini masih diperbantukan dalam melakukan pembersihan sejumlah wilayah setelah banjir.

Menurut Hendri, meningkatnya intensitas kerja petugas lapangan, mendorong adanya upaya jaminan kesehatan melalui kerja sama dengan dinas kesehatan.

"Petugas memerlukan tambahan vitamin dalam menunjang kerja. Sebab saat ini mereka masih terus membantu dalam pembersihan wilayah pascabanjir," ujarnya.

Baca juga: Banjir usai, warga Kota Tangerang keluhkan diare dan gatal kulit

Hendri mengatakan, kegiatan pembersihan yang dilakukan petugas adalah mengangkat sampah yang berada di sungai dan permukiman warga, melakukan penebangan pohon yang rawan tumbang, membersihkan jalan dari lumpur hingga memperbaiki sarana publik, seperti taman yang rusak.

Fasilitas publik yang mengalami kerusakan, katanya, telah ditata ulang, seperti taman yang diganti pohon dan sarana lainnya. "Kami masih fokus pada perbaikan dan penataan ulang sarana pascabanjir," ujarnya.

Baca juga: Kembalikan sarana publik, fokus Pemkot Tangerang pascabanjir

Kepala Kebersihan Kota Tangerang Buceu Garitna mengatakan sampah sisa banjir memang masih banyak, terutama yang terbawa dari sungai.

Begitu juga dengan sampah dari rumah tangga yang bekas sisa banjir dan hingga kini warga pun masih melakukan pembersihan.

Baca juga: Aktivitas ekonomi kembali normal setelah banjir surut

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dedi Suhada mengatakan usai banjir volume sampah meningkat 60 persen atau sekitar 800 ton.

“Jika di hari biasa bukan musibah banjir seperti ini, petugas kami mengangkut sekitar 1.300 ton dalam sehari, sedangkan saat banjir meningkat 60 persen atau sekitar 800 ton dari biasanya,” ucap Dedi.