Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyedot genangan banjir dengan ketinggian 30 hingga 40 sentimeter di cekungan Kampung Krangkeng, RT 03/02, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan.

"Hari ini tim ke lapangan (Buni Bakti). Di sana wilayah cekungan makanya tidak surut-surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, Jumat (10/1).

Baca juga: Kepala BPN Bekasi: Gratis urus sertifikat rusak/hilang akibat banjir

Adeng mengatakan proses penyedotan air dilakukan menggunakan mesin pompa dan setelah disedot air dibuang ke aliran sungai yang ada di sekitar lokasi banjir.

"Di lokasi ini terdapat kurang lebih 100 kepala keluarga terdampak banjir. Kami targetkan hari ini juga selesai karena kita tidak hanya membawa satu mesin pompa saja," ungkapnya.

Baca juga: Omzet pariwisata Bekasi jeblok akibat banjir, rugi Rp1 miliar lebih

Menurut dia Desa Buni Bakti merupakan wilayah yang hingga kini masih terendam banjir lantaran tidak adanya saluran pembuangan air sehingga air yang menggenangi permukiman warga tidak kunjung surut.

Baca juga: Status tanggap darurat banjir Bekasi diperpanjang sepekan

"Selain tidak ada drainase wilayah ini cekungan sehingga air berkumpul di lokasi tersebut," katanya.

Adeng menyatakan secara keseluruhan banjir yang melanda Kabupaten Bekasi sudah surut hanya menyisakan genangan di sejumlah titik saja.

"Air mulai surut sejak tanggal 3 Januari lalu, titik banjir pun berangsur hilang tinggal menyisakan genangan di bawah 50 sentimeter saja," kata dia.

Salah seorang warga Kampung Krangkeng, RT 03/02, Desa Buni Bakti, Ghozali (45) berharap pemerintah daerah segera membuang sisa genangan air di permukimannya.

"Saya ikut membantu tim BPBD yang ke sini, mudah-mudahan selesai sebelum malam dan ke depan tidak kebanjiran lagi," kata Ghozali.