Pati, Jateng (ANTARA) - Tanggul sungai di Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, jebol setelah tidak mampu menahan debit air sungai yang meningkat sehingga mengakibatkan genangan banjir di dua desa setempat, Jumat.

Menurut perangkat Desa Dukuhseti Sumarlan di Pati, Jumat, jumlah tanggul Sungai Pandan Sili yang ada di Dukuh Ngarengan, Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Pati, terdapat di enam titik lokasi.

"Masing-masing lokasi memiliki panjang tanggul yang jebol antara 10 hingga 15 meteran," katanya.

Akibat peristiwa tersebut, kata dia, rumah warga di Desa Dukuhseti serta Desa Banyutowo terkena dampak banjir bandang yang merupakan air kiriman dari Pegunungan Muria.

Ia berharap segera diperbaiki agar saat curah hujan tinggi, terutama di kawasan pegunungan tidak terjadi banjir untuk kedua kalinya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati Martinus Budi Prasetyo mengungkapkan laporan terjadi banjir pada Jumat (10/1) pukul 06.30 WIB akibat tanggul sungai yang ada di Desa Puncel jebol.

Sebetulnya, kata dia, di desa setempat tidak hujan, namun di wilayah Pegunungan Muria pada Kamis (9/1) malam hujan deras, sehingga air yang mengalir hingga ke Kecamatan Dukuhseti mengalami peningkatan, sedangkan tanggul yang ada di Desa Puncel tidak mampu menahannya sehingga jebol.

Akibatnya, air sungai meluber ke perkampungan warga yang ada di Desa Dukuhseti dan Desa Banyutowo dengan total rumah terdampak sebanyak 337 rumah dengan ketinggian genangan hingga 60 sentimeter.

Untuk saat ini, lanjut dia, air sudah surut sehingga warga yang rumahnya tergenang bisa membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa banjir.

Sementara perbaikan tanggul sungai dijadwalkan Sabtu (11/1) dengan melibatkan personel BPBD, TNI, Polri serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Tanggul akan diperbaiki dengan pembuatan tanggul sementara menggunakan karung plastik yang diisi tanah uruk serta diperkuat dengan bambu.

"Karena tanggul yang jebol cukup panjang, maka akan didatangkan alat berat minimal yang berukuran kecil. Mudah-mudahan tidak hujan sehingga bisa segera dikerjakan perbaikannya," katanya.

Dengan adanya perbaikan, diharapkan ketika ada air kiriman dari Pegunungan Muria warga tidak perlu khawatir akan kembali kebanjiran karena tanggul sudah diperbaiki, demikian Martinus Budi Prasetyo.

Baca juga: Normalisasi Sungai Juwana diharapkan tuntas 2020

Baca juga: Pegunungan Muria di Kudus-Jateng butuhkan penghijauan jaga ketersediaan air

Baca juga: Jalan pantura Pati tergenang banjir

Baca juga: Kebakaran hutan di Pegunungan Muria bisa dipadamkan