Pulang Pisau (ANTARA) - Seorang karyawan pabrik pengolahan kayu sengon PT Naga Bhuana di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah bernama M Arifin (20) mengalami kecelakaan kerja hingga mengakibatkan sebagian tangan kanannya putus terkena gearbox mesin rotari Chipper penghancur kayu sengon.

General Manager PT Naga Bhuana Aneka Piranti Rudy Hermawan di Pulang Pisau, Jumat mengungkapkan bahwa saat ini korban warga Desa Mintin Kecamatan Kahayan Hilir itu sudah dirujuk ke RSUD Palangka Raya. Dan perusahaan pun tetap bertanggung jawab kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut.

"Standar keamanan pengoperasional mesin sudah dipatuhi. Bagaimanapun kecelakaan kerja ini menjadi tanggungjawab penuh pihak perushaan," katanya.

Menurut Rudy, tangan karyawan tersebut terkena gearbox mesin rotari Chipper untuk penghancur kayu pada Kamis (9/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Pihaknya juga masih melihat apakah kecelakaan tersebut ada unsur kelalaian karyawan dalam pengoperasionalan mesin tersebut atau ada faktor lain.

Menurutnya mesin-mesin yang ada di PT Naga Bhuana adalah mesin yang lebih canggih dari pabrik sebelumnya yang ada di Solo,Jawa Tengah dan memiliki standar keamanan yang lebih baik.

Namun demikian, kata dia, pihak perusahaan tetap bertanggung jawab penuh dalam penanganan hingga biaya pengobatan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.

Saat disinggung apakah keamanan karyawan perusahaan diutamakan? Rudy mengungkapkan di perusahaan tersebut memiliki Manager Safety yang berada dibawah bagian HRD, sehingga pastinya keselamatan kerja lebih diutamakan.

Dia juga mengungkapkan ada cerita mistis yang menyertai saat terjadi kecelakaan kerja tersebut. Dari keterangan beberapa karyawan, pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB salah satu karyawan pada bagian repair mengalami kesurupan. Selanjutnya terjadi kecelakaan kerja yang dialami Arifin sekitar pukul 14.30 WIB.

Ada beberapa yang tidak masuk dalam nalar juga disampaikan karyawan lain. Pada saat terjadi kecelakaan dan korban Arifin sedang dibawa untuk mendapatkan pertolongan, salah satu karyawan wanita melihat ada sosok besar wanita berbaju putih bertaring dan berdarah tertawa, hingga membuat karyawan tersebut jatuh pingsan.

Menurut Rudy, pihak perusahan tentunya masih mengevaluasi kecelakaan kerja tersebut. Namun secara fakta, korban kecelakaan telah diberikan penanganan yang utama dan sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga korban.

"Masalah lain tentunya pihak perusahaan telah memberikan yang terbaik, termasuk standar keamanan kepada karyawan dengan berdoa sebelum menjalankan semua aktivitas di perusahaan," ujarnya.