Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, masih mengkaji rencana pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Sesaot, Kecamatan Narmada, agar diketahui sejauh mana kelayakan dan keamanannya bagi para wisatawan.
"Masih perlu dikaji lebih dalam. Seperti apa sisi negatif, terutama menyangkut keselamatan dan keamanan wisatawan," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat.
Ia mengatakan terkait pembukaan jalur pendakian yang melibatkan tiga desa, yakni Desa Sesaot, Buwun Sejati, dan Pakuan, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, sekaligus penanggung jawab Geo Park Rinjani.
Dari hasil koordinasi, Dinas LHK NTB masih perlu melalukan persiapan dan dalam waktu dekat akan memfasilitasi pertemuan lanjutan membahas rencana pembukaan jalur pendakian tersebut.
Dinas LHK NTB, lanjut Fauzan, juga menawarkan dua alternatif pintu masuk jalur pendakian, yakni Desa Sesaot dan Desa Kumbi.
"Dinas LHK NTB antusias. Justru saya disuruh memilih Sesaot atau Kumbi, tapi saya langsung jawab jalur Lombok Barat-Rinjani karena tidak ingin ada kecemburuan dari desa lainnya," ucap Fauzan.
Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sesaot Azudin Nur menyampaikan beberapa fakta unik yang disuguhkan jika pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur Sesaot.
Menurut Jabot sapaan akrab Azudin Nur, beberapa fakta unik tersebut, di antaranya merupakan jalur terlandai, termasuk jalur suci dengan limpahan sumber mata air.
"Dikatakan jalur suci, karena teman-teman Hindu mengambil air di salah satu mata air untuk kebutuhan bersuci," ujarnya.
Selain jalur terlandai dan suguhan panorama serta jalur suci, ada juga fakta lain, seperti jalur terdekat dengan pusat kota dan memiliki habitat satwa endemik Pulau Lombok seperti, celepuk Rinjani, musang Rinjani, sapi hutan, pohon purba, pohon cemara endemik rinjani (mayang mekar).
Tidak sekedar itu, lanjut Jabon, ada fakta unik lain seperti menyimpan sejarah suku Sasak dan situs bangunan purba di dalam kawasan hutan.
"Mungkin yang paling disukai pendaki dan wisatawan adalah satu-satunya jalur pendakian dengan ruas jalan terlebar," katanya.
Daya tarik pendukung sepanjang jalur, kata Jabot, ada dua air terjun, gua alam, situs bangunan bersejarah, puluhan hektare tanaman khas pegunungan yang menyerupai sakura Jepang.
Potensi itulah yang diharapkan Jabot, agar semua pihak mendukung rencana untuk membuka jalur menuju Rinjani melalui Sesaot.
"Jika itu teralisasi, tidak menutup kemungkinan, warga kita yang hobi menebang kayu di hutan bisa beralih profesi menjadi pemandu wisata gunung," ucapnya pula.
Baca juga: PNBP Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencapai Rp3,3 miliar
Baca juga: BTNGR kembali membuka jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok
Lombok Barat bakal buka jalur pendakian Gunung Rinjani
10 Januari 2020 11:10 WIB
Foto udara Gunung Rinjani di Lombok Timur. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/ama.
Pewarta: Awaludin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: