Sofia (ANTARA) - Menteri Lingkungan dan Air Bulgaria Neno Dimov pada Kamis (9/1) ditangkap setelah jaksa melakukan pemeriksaan dalam penyelidikan keterbatasan air di Kota Pernik, Bulgaria barat.

Sebelum dimasukkan ke mobil polisi, Dimov mengatakan kepada para wartawan bahwa ia akan patuh dalam menjalani proses hukum.

Ia diperiksa oleh staf Kantor Kejaksaan Khusus dan para pejabat Kementerian Dalam negeri di kantornya. Namun, ia belum dikenai dakwaan.

Kota Pernik, yang berpenduduk lebih dari 70.000 jiwa, selama lebih dari dua bulan belakangan ini mengalami krisis air.

Masalah itu sedang diselidiki oleh beberapa lembaga.

Perdana Menteri Boyko Borissov mengatakan posisi Dimov akan dibahas dengan mitra-mitra koalisi berkuasa.

Dalam pemerintahan Borissov periode ketiga, yang dibentuk pada Mei 2017, nama Dimov dicalonkan untuk menduduki jabatan tersebut oleh mitra minoritas dalam koalisi, yaitu Patriot Bersatu --yang beraliran nasionalis.

Kantor Kejaksaan mengatakan dalam pernyataan bahwa ketua tim kejaksaan Ivan Geshev mendatangi Pernik pada Kamis untuk mengkoordinasikan langkah-langkah yang dijalankan dalam penyelidikan krisis air di Pernik, kota yang terletak di 25 kilometer sebelah barat ibu kota, Sofia.

"Bukti-bukti sedang dikumpulkan menyangkut kejahatan oleh sejumlah pejabat yang menyebabkan ada masalah pasokan air di Pernik," kata Kantor Kejaksaan dalam pernyataan.

Partai Sosialis menyatakan akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Borissov. Partai oposisi terbesar di Bulgaria itu menuduh pemerintah gagal menjalankan kebijakan untuk memastikan ketersediaan air dan kebersihan udara sehingga berakibat pada krisis air di Pernik serta polusi udara yang parah di banyak kota Bulgaria.

Kejaksaan memusatkan investigasi mereka pada kemungkinan salah urus, yaitu apakah para pejabat daerah dan perusahaan air serta pemerintah kota sudah mengambil langkah-langkah memadai untuk memastikan pasokan ke Pernik dan beberapa kota di dekatnya berjalan lancar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Agen asuransi asal Bulgaria diadili karena meretas akses secara Ilegal

Baca juga: Menlu RI kunjungi Bulgaria untuk perluas pasar ke Eropa Timur ​​​​​​​