Pekerja pembangunan jembatan kayu di Palangka Raya disambar petir
9 Januari 2020 22:51 WIB
Korban sambaran petir saat berada di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, Kamis (9/1/2020) malam. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang pria tewas tersambar petir di Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya, di tempat pengerjaan jembatan kayu, proyek Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah, Kamis.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Jaladri Dwi Tunggal, Kamis, mengatakan korban bernama Ahmat Yamani (26), warga Jalan Mangku Raya, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau.
Kronologis kejadian, korban bersama ayahnya, Mawardi (60) dan kakaknya, Anang Aprianto (33), sedang membuat jembatan atau titian kayu milik Dinas Kehutanan Kalteng pada Kamis, sekitar pukul 17.30 WIB.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Mawardi mengajak pulang, namun korban dan kakaknya masih bertahan, hingga sekitar pukul 17.00 WIB terjadi hujan deras disertai petir di kawasan itu.
Korban dan kakaknya berteduh di bawah tenda dari terpal warna biru. Tenda itu juga tempat penyimpanan genset. Selesai bekerja, keduanya mematikan mesin genset yang dipakai untuk menyalakan mesin ketam kayu.
Sesaat setelah mesin genset mati dan ditutup oleh korban menggunakan kain, dengan posisi korban serta kakaknya saling berhadapan dan mesin berada di antara mereka, tiba-tiba korban tersambar petir dan langsung mengenai tangannya. Akibat kejadian itu, korban tertelungkup, sedangkan saksi terlempar ke kanan.
"Selanjutnya kakaknya membantu korban dengan menelentangkannya dan memberikan napas bantuan serta air minum, namun korban tidak menunjukkan reaksi," katanya.
Baca juga: Warga Sumatera Selatan diminta waspada hujan lebat disertai petir
Saksi kemudian berlari ke Jalan Yos Sudarso untuk meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan kepada pihak terkait.
Menurut keterangan dokter yang memvisum korban di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, tangan kanan korban terluka, berupa penebalan kulit pada pangkal jari dan sekitarnya berwarna hitam.
Pangkal paha kanan luka lecet dengan adanya penebalan di sepanjang sisi luka lecet sepanjang 13 centimeter dimulai dari awal pinggul mengarah ke bawah. Ciri-ciri luka tersebut, menunjukkan akibat sengatan petir. Sengatan petir masuk dari tangan kanan dan keluar dari paha kanan.
Korban dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya oleh pihak kepolisian. Setelah dilakukan visum, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka.
"Atas kejadian itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas selama musim hujan, khususnya saat potensi petir cukup tinggi. Salah satunya hindari berjalan di lapangan terbuka dan melakukan hal membahayakan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Dua warga Flores Timur tak sadarkan diri usai disambar petir
Baca juga: BPBD Banjarnegara: segera masuk ruangan saat hujan disertai petir
Baca juga: Lima warga tersambar petir di Jasinga Bogor, dua tewas
Kapolresta Palangka Raya Kombes Jaladri Dwi Tunggal, Kamis, mengatakan korban bernama Ahmat Yamani (26), warga Jalan Mangku Raya, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau.
Kronologis kejadian, korban bersama ayahnya, Mawardi (60) dan kakaknya, Anang Aprianto (33), sedang membuat jembatan atau titian kayu milik Dinas Kehutanan Kalteng pada Kamis, sekitar pukul 17.30 WIB.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Mawardi mengajak pulang, namun korban dan kakaknya masih bertahan, hingga sekitar pukul 17.00 WIB terjadi hujan deras disertai petir di kawasan itu.
Korban dan kakaknya berteduh di bawah tenda dari terpal warna biru. Tenda itu juga tempat penyimpanan genset. Selesai bekerja, keduanya mematikan mesin genset yang dipakai untuk menyalakan mesin ketam kayu.
Sesaat setelah mesin genset mati dan ditutup oleh korban menggunakan kain, dengan posisi korban serta kakaknya saling berhadapan dan mesin berada di antara mereka, tiba-tiba korban tersambar petir dan langsung mengenai tangannya. Akibat kejadian itu, korban tertelungkup, sedangkan saksi terlempar ke kanan.
"Selanjutnya kakaknya membantu korban dengan menelentangkannya dan memberikan napas bantuan serta air minum, namun korban tidak menunjukkan reaksi," katanya.
Baca juga: Warga Sumatera Selatan diminta waspada hujan lebat disertai petir
Saksi kemudian berlari ke Jalan Yos Sudarso untuk meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan kepada pihak terkait.
Menurut keterangan dokter yang memvisum korban di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, tangan kanan korban terluka, berupa penebalan kulit pada pangkal jari dan sekitarnya berwarna hitam.
Pangkal paha kanan luka lecet dengan adanya penebalan di sepanjang sisi luka lecet sepanjang 13 centimeter dimulai dari awal pinggul mengarah ke bawah. Ciri-ciri luka tersebut, menunjukkan akibat sengatan petir. Sengatan petir masuk dari tangan kanan dan keluar dari paha kanan.
Korban dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya oleh pihak kepolisian. Setelah dilakukan visum, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka.
"Atas kejadian itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas selama musim hujan, khususnya saat potensi petir cukup tinggi. Salah satunya hindari berjalan di lapangan terbuka dan melakukan hal membahayakan lainnya," ungkapnya.
Baca juga: Dua warga Flores Timur tak sadarkan diri usai disambar petir
Baca juga: BPBD Banjarnegara: segera masuk ruangan saat hujan disertai petir
Baca juga: Lima warga tersambar petir di Jasinga Bogor, dua tewas
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: