Usai banjir, Ratusan ton sampah diangkut dalam sehari di Cengkareng
9 Januari 2020 18:11 WIB
Petugas mengoperasikan alat berat untuk memindahkan sampah sisa banjir di Jalan Inspeksi Cengkareng Grand, Daan Mogot, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat menyatakan sebanyak 81 truk telah disiapkan untuk mengangkut sampah sisa banjir di seluruh wilayah Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat Edy Mulyanto menyebutkan sekitar 260 ton sampah diangkut dalam sehari di Kecamatan Cengkareng pascabanjir melanda Jakarta pada Rabu (1/1).
Edy mengatakan sampah pascabanjir tersebut diangkut dari 16 titik tempat penbuangan sampah (TPS) sementara dan 10 truk alkal yang bekerja keliling menjemput sampah.
Baca juga: Jaktim evakuasi 6.250 meter kubik sampah banjir
Baca juga: Pascabanjir, terdeteksi 36 titik terparah sampah di Jakarta Barat
Baca juga: Anies tidak permasalahkan Bekasi buang sampah banjir ke Bantargebang
"Di satu titik TPS sementara, ada satu truk dengan rata jumlah tonasenya sekitar 8 sampai 10 ton. Kemarin doang itu sampah sampai 260 ton," ujar Edy di Jakarta, Kamis.
Edy menyebut jumlah sampah tersebut didapatkan dari pemukiman warga dan kali yang berada di kecamatan tersebut.
Sampah yang mayoritas terkumpul mulai dari kasur basah, perabotan, peralatan elektronik yang sudah tidak bisa terpakai, hingga sofa dan barang berbahan plastik.
Sampah yang telah terkumpul itu kemudian diantarakan langsung ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Edy mengatakan sampah pascabanjir tersebut diangkut dari 16 titik tempat penbuangan sampah (TPS) sementara dan 10 truk alkal yang bekerja keliling menjemput sampah.
Baca juga: Jaktim evakuasi 6.250 meter kubik sampah banjir
Baca juga: Pascabanjir, terdeteksi 36 titik terparah sampah di Jakarta Barat
Baca juga: Anies tidak permasalahkan Bekasi buang sampah banjir ke Bantargebang
"Di satu titik TPS sementara, ada satu truk dengan rata jumlah tonasenya sekitar 8 sampai 10 ton. Kemarin doang itu sampah sampai 260 ton," ujar Edy di Jakarta, Kamis.
Edy menyebut jumlah sampah tersebut didapatkan dari pemukiman warga dan kali yang berada di kecamatan tersebut.
Sampah yang mayoritas terkumpul mulai dari kasur basah, perabotan, peralatan elektronik yang sudah tidak bisa terpakai, hingga sofa dan barang berbahan plastik.
Sampah yang telah terkumpul itu kemudian diantarakan langsung ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: