Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur membentuk tim percepatan pembangunan ekonomi di lima kawasan setempat, sebagai bagian dukungan kepada program nasional yang tertuang dari Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019.

Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Kamis mengatakan lima kawasan itu pertama adalah Gerbang Kertasusila atau Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.

Kedua kawasan Madura dan Kepulauan, dan ketiga kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), selanjutnya keempat kawasan Selingkar Ijen serta kelima kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

"Ada sekitar 218 proyek yang masuk dalam percepatan pembangunan ekonomi di beberapa kawasan tersebut, dan kami telah membentuk tim yang bertugas untuk melakukan pemetaan, membuat perencanaan kawasan yang nantinya akan dikonsultasikan ke Gubernur Jatim Khofifah," katanya.

Ia mengatakan, kalau Pemprov Jatim setuju, tim akan menyiapkan investornya karena sejauh ini sudah banyak pihak swasta yang menyatakan berminat dan siap berinvestasi.

Ia mengatakan sekitar 218 proyek yang masuk dalam Perpres 80/2019 tersebut diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp292,45 triliun dengan skema sumber pembiayaan berbeda-beda.

Terbesar adalah sumber pembiayaan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan jumlah 72 proyek yang nilainya sebesar Rp 136,112 triliun, selanjutnya 19 proyek dari pembiayaan BUMN dan BUMD dengan dengan nilai Rp Rp 67,64 triliun, 17 proyek dari pembiayaan swasta dan BUMN dengan nilai Rp 46,768 triliun.

"Ini menunjukkan korporasi berperan penting dalam merealisasikan proyek percepatan ini karena 46,54 persen pembiayaan dari KPBU. Dalam hal ini, Kadin Jatim telah mengajak sejumlah investor, baik investor daerah yang telah memiliki SDM mumpuni ataupun investor dari luar daerah," katanya.

Adik mengatakan, masuknya investasi di proyek percepatan pembangunan lima kawasan ini nantinya akan menjadi salah satu pemicu dan penggerak pertumbuhan ekonomi di Jatim sehingga pertumbuhannya dipastikan akan semakin membaik. Karena ada banyak potensi ekonomi lain yang bisa dikembangkan juga.

Di kawasan BTS dan Selingkar Ijen misalnya, memiliki potensi pariwisata yang luar biasa yang mampu menarik wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Sementara di kawasan Gerbang Kertasusila ada banyak industri dan perdagangan yang telah menjadi nadi pergerakan ekonomi di Jatim dan masih banyak lagi.

"Kami berharap, ini akan menjadi semacam oase dan energi positif, baik bagi pengusaha maupun bagi masyarakat sekitar kawasan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia,” katanya.


Baca juga: Kadin Jatim sambut penerapan digitalisasi pelayanan program tol laut
Baca juga: Kadin Jatim petakan UMKM pengolahan produk pertanian
Baca juga: Presiden: Jatim berpotensi besar beri kontribusi ekonomi nasional