Pekalongan banjir, pemilik warung makan digandeng siapkan logistik
9 Januari 2020 16:34 WIB
Petugas Badan Penaggulangan Bancena Daerah Kota Pekalongan bergotong royong dengan warga membuat tanggul penahan banjir. (Foto: Kutnadi)
Pekalongan (ANTARA) - SetelahPekalongan banjir, pemerintah kota setempat menggandeng belasan pemilik warung makan guna mempersiapkan penyediaan bantuan logistik pangan kepada para korban bencana.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa penyediaan logistik setelah Pekalongan banjir ini dalam bentuk bahan mentah dan siap saji.
"Kami memiliki tim dan peralatan untuk membangun dapur umum guna pembuatan makanan siap saji untuk para korban akibat Pekalongan banjir. Oleh karena, selain menyiapkan dapur umum, kami juga menggandeng 15 pemilik warung makan untuk penyediaan makanan siap saji untuk didistribusikan kepada korban banjir," katanya.
Budiyanto mengatakan dapur umum yang diperisiapkan tersebut tidak hanya berasal dari Dinsos P2KB, namun juga dibuat pihak kelurahan dan kecamatan dengan cara mengajukan usulan.
"Jika kecamatan dan kelurahan siap membuka, maka kami akan sediakan logistik mentah. Nantinya untuk kelancaran berkomunikasi kami siapkan grup whatsapp. Tak hanya antarkecamatan dan kelurahan, juga akan dibentuk tim serupa yang berisi perwakilan antara organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait," katanya.
Baca juga: Ribuan rumah di eks-keresidenan pekalongan terendam banjir
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta mengatakan pemkot melalui Surat Keputusan Wali Kota Nomor 1131/ 360 Tahun 2019 mulai 1 November 2019 hingga 29 Februari 2020 telah menetapkan status siaga darurat bencana.
Baca juga: Siswa Pekalongan kerjakan ujian di genangan rob
Pada masa berlaku status siaga darurat ini, kata dia, BPBD menambah kekuatan personel yang terdiri atas relawan, satgas penanganan bencana, dan komunitas regu pencari dan penyelamat yang bersiaga selama 24 jam terbagi dalam 3 shift per hari.
Baca juga: Hujan, Pemkot Pekalongan terbitkan SK Siaga Darurat Bencana
"Kami akan melakukan monitoring secara rutin pada titik-titik rawan bencana. Kami juga mensiagakan peralatan kebencanaan, termasuk menginventarisasi ketersediaan logistik makanan, sarana pengungsi, dan kebutuhan dasar kedaruratan bencana," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa penyediaan logistik setelah Pekalongan banjir ini dalam bentuk bahan mentah dan siap saji.
"Kami memiliki tim dan peralatan untuk membangun dapur umum guna pembuatan makanan siap saji untuk para korban akibat Pekalongan banjir. Oleh karena, selain menyiapkan dapur umum, kami juga menggandeng 15 pemilik warung makan untuk penyediaan makanan siap saji untuk didistribusikan kepada korban banjir," katanya.
Budiyanto mengatakan dapur umum yang diperisiapkan tersebut tidak hanya berasal dari Dinsos P2KB, namun juga dibuat pihak kelurahan dan kecamatan dengan cara mengajukan usulan.
"Jika kecamatan dan kelurahan siap membuka, maka kami akan sediakan logistik mentah. Nantinya untuk kelancaran berkomunikasi kami siapkan grup whatsapp. Tak hanya antarkecamatan dan kelurahan, juga akan dibentuk tim serupa yang berisi perwakilan antara organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait," katanya.
Baca juga: Ribuan rumah di eks-keresidenan pekalongan terendam banjir
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Saminta mengatakan pemkot melalui Surat Keputusan Wali Kota Nomor 1131/ 360 Tahun 2019 mulai 1 November 2019 hingga 29 Februari 2020 telah menetapkan status siaga darurat bencana.
Baca juga: Siswa Pekalongan kerjakan ujian di genangan rob
Pada masa berlaku status siaga darurat ini, kata dia, BPBD menambah kekuatan personel yang terdiri atas relawan, satgas penanganan bencana, dan komunitas regu pencari dan penyelamat yang bersiaga selama 24 jam terbagi dalam 3 shift per hari.
Baca juga: Hujan, Pemkot Pekalongan terbitkan SK Siaga Darurat Bencana
"Kami akan melakukan monitoring secara rutin pada titik-titik rawan bencana. Kami juga mensiagakan peralatan kebencanaan, termasuk menginventarisasi ketersediaan logistik makanan, sarana pengungsi, dan kebutuhan dasar kedaruratan bencana," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: