PHE Jambi Merang raih Proper Emas keempat kalinya
9 Januari 2020 09:55 WIB
Pj General Manager PHE Jambi Merang Junizar Harman (kanan) menerima penghargaan Proper Emas dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) dalam ajang penghargaan Proper di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/1/2020). ANTARA/HO - Pertamina Hulu Energi/pri.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak usahanya, PHE Jambi Merang meraih predikat Emas dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain PHE Jambi Merang, PHE West Madura Offshore (WMO), PHE Ogan Komering, PHE-JOB Tomori dan PHE NSO juga berhasil menyabet predikat Proper Hijau.
"Di masa yang akan datang PHE akan terus meningkatkan kinerja amannya serta mampu menerapkan kegiatan kerja sejalan dengan Triple Bottom Line (Profit, People & Planet) agar tercipta lingkungan kerja yang mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program pemberdayaan masyarakat PHE," ujar Direktur Utama PHE Meidawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Menurut Meidawati, penghargaan Proper yang diraih membuktikan kinerja PHE untuk terus menerapkan aspek industri hijau (green industry) yang taat pada peraturan dan lingkungan. Penghargaan ini juga merupakan wujud keberhasilan sinergi PHE dengan masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah kerja melalui beragam program unggulan yang menghasilkan inovasi positif.
Penghargaan diberikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam ajang penghargaan Proper di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/1).
PHE Jambi Merang resmi dikelola 100 persen oleh PHE pada 10 Februari 2019. PHE Jambi Merang memiliki dua lapangan operasi yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Produksi pertama di Blok Jambi Merang dimulai pada April 2011.
Sepanjang 2019, produksi Jambi Merang, termasuk unitisasi Gelam sebesar 85,42 kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat 4.468 barrel oil per day (BOPD). Pada 2014 PHE Jambi Merang berhasil mencapai puncak produksi pada 129 BBUTD untuk gas dan 6.100 BOPD.
Sementara untuk mengulang prestasi Proper Emas yang diraih berturut-turut sejak 2016 hingga 2018, pada 2019 PHE Jambi Merang memfokuskan pada kegiatan IPAL Apung, ATM Air Bersih, Ayunan Filter SAD, Bara Biri, Kompos Ekspres, dan Jam Cerdas.
Baca juga: PHE Jambi mulai pasok gas industri di Jawa Barat
Kemudian pengembangan Suku Anak Dalam di bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan pun menjadi fokus kepedulian PHE Jambi Merang terhadap lingkungan sekitar. Pada 2019 sejumlah capaian dalam pengembangan Suku Anak Dalam telah diraih antara lain sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) telah memahami konsep mengenai kegiatan tunda tebang, pengembangan website SAD, empat lebung untuk kelestarian ikan dan ketersediaan air, partisipasi pekerja PHE Jambi Merang melalui adopsi pohon, serta pendidikan tanggap Karhutla.
Untuk program Ekoriparian Lentera Lestari Lalan, pada 2019 berhasil mencatat capaian berupa 100 siswa mendapatkan sosialisasi pengurangan sampah plastik di SD Bayung Lencir, 50 orang mendapatkan edukasi bersih sungai dan ekoriparian, pendapatan tambahan masyarakat sebesar Rp175 juta per tahun, dan pendapatan yang diperoleh SERSAN sebesar Rp25 juta per tahun dari pengelolaan Diorama Lalan.
Selain itu, pengembangan Desa Cinta Bumi Tanggap Api pada 2019 telah melakukan pengolahan air bersih dari Embung Mendis dengan sistem filterisasi menjadi air bersih isi ulang, Embung Mendis sebagai kawasan Taman Edukasi, memaksimalkan kegiatan kelompok budidaya perikanan, swadaya melalui Dana Desa sebesar Rp70 juta untuk pengembangan Embung Mendis, serta penguatan kelembagaan BUMDes.
Baca juga: Program PHE berdayakan Suku Anak Dalam raih penghargaan internasional
Baca juga: PHE dan Pemkab Kepulauan Seribu segera sosialisasikan eksplorasi migas
Selain PHE Jambi Merang, PHE West Madura Offshore (WMO), PHE Ogan Komering, PHE-JOB Tomori dan PHE NSO juga berhasil menyabet predikat Proper Hijau.
"Di masa yang akan datang PHE akan terus meningkatkan kinerja amannya serta mampu menerapkan kegiatan kerja sejalan dengan Triple Bottom Line (Profit, People & Planet) agar tercipta lingkungan kerja yang mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program pemberdayaan masyarakat PHE," ujar Direktur Utama PHE Meidawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Menurut Meidawati, penghargaan Proper yang diraih membuktikan kinerja PHE untuk terus menerapkan aspek industri hijau (green industry) yang taat pada peraturan dan lingkungan. Penghargaan ini juga merupakan wujud keberhasilan sinergi PHE dengan masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah kerja melalui beragam program unggulan yang menghasilkan inovasi positif.
Penghargaan diberikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam ajang penghargaan Proper di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/1).
PHE Jambi Merang resmi dikelola 100 persen oleh PHE pada 10 Februari 2019. PHE Jambi Merang memiliki dua lapangan operasi yakni Sungai Kenawang dan Pulau Gading yang terletak di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Produksi pertama di Blok Jambi Merang dimulai pada April 2011.
Sepanjang 2019, produksi Jambi Merang, termasuk unitisasi Gelam sebesar 85,42 kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat 4.468 barrel oil per day (BOPD). Pada 2014 PHE Jambi Merang berhasil mencapai puncak produksi pada 129 BBUTD untuk gas dan 6.100 BOPD.
Sementara untuk mengulang prestasi Proper Emas yang diraih berturut-turut sejak 2016 hingga 2018, pada 2019 PHE Jambi Merang memfokuskan pada kegiatan IPAL Apung, ATM Air Bersih, Ayunan Filter SAD, Bara Biri, Kompos Ekspres, dan Jam Cerdas.
Baca juga: PHE Jambi mulai pasok gas industri di Jawa Barat
Kemudian pengembangan Suku Anak Dalam di bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan pun menjadi fokus kepedulian PHE Jambi Merang terhadap lingkungan sekitar. Pada 2019 sejumlah capaian dalam pengembangan Suku Anak Dalam telah diraih antara lain sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) telah memahami konsep mengenai kegiatan tunda tebang, pengembangan website SAD, empat lebung untuk kelestarian ikan dan ketersediaan air, partisipasi pekerja PHE Jambi Merang melalui adopsi pohon, serta pendidikan tanggap Karhutla.
Untuk program Ekoriparian Lentera Lestari Lalan, pada 2019 berhasil mencatat capaian berupa 100 siswa mendapatkan sosialisasi pengurangan sampah plastik di SD Bayung Lencir, 50 orang mendapatkan edukasi bersih sungai dan ekoriparian, pendapatan tambahan masyarakat sebesar Rp175 juta per tahun, dan pendapatan yang diperoleh SERSAN sebesar Rp25 juta per tahun dari pengelolaan Diorama Lalan.
Selain itu, pengembangan Desa Cinta Bumi Tanggap Api pada 2019 telah melakukan pengolahan air bersih dari Embung Mendis dengan sistem filterisasi menjadi air bersih isi ulang, Embung Mendis sebagai kawasan Taman Edukasi, memaksimalkan kegiatan kelompok budidaya perikanan, swadaya melalui Dana Desa sebesar Rp70 juta untuk pengembangan Embung Mendis, serta penguatan kelembagaan BUMDes.
Baca juga: Program PHE berdayakan Suku Anak Dalam raih penghargaan internasional
Baca juga: PHE dan Pemkab Kepulauan Seribu segera sosialisasikan eksplorasi migas
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: