Rupiah diprediksi menguat seiring turunnya tensi AS-Iran
9 Januari 2020 09:46 WIB
Seorang teller sebuah bank merapikan lembaran mata uang rupiah dan dolar Amerika di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/am. (ANTARA FOTO/puspa perwitasari)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis berpotensi menguat seiring turunnya tensi antara AS-Iran untuk sementara waktu.
"Rupiah kemungkinan akan menguat merespon pernyataan Trump semalam yang tidak mendorong eskalasi konflik dengan Iran," kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, kelihatannya AS tidak berniat untuk perang. Iran sebelumnya juga sudah mengeluarkan pernyataan tidak akan perang dan tidak akan menyerang lagi bila AS tidak membalas.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 47 poin, menjauh dari Rp14.000
"Jadi ketegangan mereda untuk sementara ini. Rupiah kemungkinan bisa bergerak di bawah 13.900," ujar Ariston.
Konflik antara AS dengan Iran memang dikhawatirkan akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global, dimana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.850 per dolar AS hingga Rp13.920 per dolar AS.
Pada pukul 9.34 WIB, rupiah bergerak menguat 48 poin atau 0,35 persen menjadi Rp13.852 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.900 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah seiring eskalasi konflik AS-Iran
"Rupiah kemungkinan akan menguat merespon pernyataan Trump semalam yang tidak mendorong eskalasi konflik dengan Iran," kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, kelihatannya AS tidak berniat untuk perang. Iran sebelumnya juga sudah mengeluarkan pernyataan tidak akan perang dan tidak akan menyerang lagi bila AS tidak membalas.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi menguat 47 poin, menjauh dari Rp14.000
"Jadi ketegangan mereda untuk sementara ini. Rupiah kemungkinan bisa bergerak di bawah 13.900," ujar Ariston.
Konflik antara AS dengan Iran memang dikhawatirkan akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global, dimana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.850 per dolar AS hingga Rp13.920 per dolar AS.
Pada pukul 9.34 WIB, rupiah bergerak menguat 48 poin atau 0,35 persen menjadi Rp13.852 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.900 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah seiring eskalasi konflik AS-Iran
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: