Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia kembali mengirim 1.136 prajurit TNI ke Lebanon untuk bergabung rengan pasukan pemeliharaan perdamaian PBB (UNIFIL) di wilayah itu. Ribuan pasukan penjaga perdamaian itu diberangkatkan Senin dari Mabes TNI Cilangkap Jakarta dan dilepas langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. Ke-1.136 personel TNI itu terdiri dari 11 orang di Sektor Timur Markas Besar PBB di Lebanon selatan (HQB East Staff Officers) dan 850 orang batalyon infanteri mekanis yang disebut Kontingen Garuda (Konga) XXIII-C. Lalu 150 personel tergabung dalam `force protection company`, 50 personel tergabung di Force HQ Support Unit (Konga XXVI-A) dan 75 orang yang tergabung dalam Polisi Militer (Konga XXV-A). Kepada prajurit, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso berpesan, penugasan TNI dalam misi perdamaian PBB merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia, khususnya TNI. "Peran TNI dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB selalu mendapat penilaian positif, termasuk keberadaan TNI di Lebanon selama satu tahun ini. Tidak saja PBB, tetapi juga masyarakat dan pemerintah Lebanon," ujarnya. Atas kepercayaan tersebut, PBB meminta kembali Indonesia mengirimkan pasukannya ke Lebanon guna membantu menciptakan perdamaian di Lebanon. Dari Lebanon dilaporkan, 105 prajurit TNI yang tergabung dalam Konga XXVI-A telah sampai di tempat pada Jumat (31/10). Sementara 1.136 personel akan diberangkatkan menggunakan pesawat komersial milik Malaysian Airlines dalam 4 sorti. Pada Selasa (18/11) diberangkatkan 270 orang, sedangakan tersisa diberangkatkan Kamis (20/11), Jumat (21/11), dan 4 Desember 2008. (*)