Singapura (ANTARA) - Bursa Saham Singapura ditutup 0,06 persen lebih rendah pada perdagangan Rabu, karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membebani sentimen para investor.
Bursa AS berakhir lebih rendah di tengah perdagangan yang berfluktuasi karena investor mempertimbangkan kemungkinan pembalasan dari Iran. Iran menembakan roket ke pangkalan militer Irak yang menjadi basis pasukan AS, sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang jenderal Iran.
Sementara itu harga minyak mentah melonjak menyusul serangan Iran pada pangkalan udara Irak yang memicu kekhawatiran konflik lebih luas di Timur Tengah sehingga dapat mengganggu pasokan minyak global.
Baca juga: Bursa Saham Singapura berakhir 0,9 persen lebih tinggi
MayBank-Kim Eng Retail Research mengatakan "secara teknis, Straits Times Index dapat mengisi celah penurunan dan menemukan dukungan di area support 3.215 poin, dengan resistensi naik dibatasi pada puncak tertinggi di 3.260 poin."
Indeks Straits Times beringsut turun 1,97 poin menjadi 3.245,89 poin. Volume perdagangan mencapai 2,12 miliar lembar saham dengan nilai 1,71 miliar dolar Singapura.
Jumlah saham yang turun melampaui yang naik dengan angka 295 dan 151.
Baca juga: Bursa saham Singapura ditutup 0,11 persen lebih tinggi
Saham China Haida merosot 18,18 persen menjadi 0,9 sen dolar Singapura.
Di antara saham yang memperoleh keuntungan tertinggi adalah Hong Kong Land yang naik 1,42 persen menjadi 5,73 dolar AS, sementara Jardine Cycle and Carriage menjadi salah satu saham yang paling merugi dengan turun 0,37 persen menjadi 30,01 dolar Singapura.
Baca juga: Bursa saham Singapura jatuh, Indeks Straits Times turun 0,16 persen
Bursa Saham Singapura berakhir turun 0,06 persen pada Rabu
8 Januari 2020 19:06 WIB
Ilustrasi Bursa Saham Singapura (Reuters)
Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: