Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan hari Rabu (8/1), mundur dari kenaikan empat sesi berturut-turut setelah berita serangan rudal terhadap lokasi AS di Irak.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 8,80 poin atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 6.817,60 poin. Sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 13,50 poin atau 0,19 persen menjadi diperdagangkan pada 6.930,10 poin.

"Pasar saham Australia mulai menurun menyusul berita bahwa Iran menembakkan beberapa rudal ke pangkalan militer Irak yang basis pasukan AS," kata Analis Pasar Commsec James Tao kepada investor dalam laporan sore.

"Serangan itu adalah pembalasan atas serangan drone AS yang menewaskan seorang jenderal militer Iran pada Jumat lalu (3/1)."

Sektor keuangan dan teknologi informasi menderita kerugian paling besar selama sesi hari ini, Tao menambahkan bahwa ketegangan antara AS dan Iran telah menyebabkan volatilitas untuk pasar global selama minggu ini.

Sementara itu saham bank-bank besar Australia berjuang dengan Commonwealth Bank turun (0,37 persen), Westpac Bank turun (0,33 persen), National Australia Bank turun (0,32 persen), dan ANZ turun (0,36 persen).

Saham pertambangan terlihat bervariasi dengan BHP naik (0,05 persen), Rio Tinto turun (0,87 persen), Fortescue Metals turun (0,47 persen) dan penambang emas Newcrest melonjak (4,03 persen).

Produsen minyak dan gas negara itu didukung oleh lonjakan harga minyak, sehingga saham Woodside Petroleum naik (1,43 persen), Santos naik (1,14 persen) dan Oil Search naik (0,89 persen).

Saham supermarket terbesar di Australia bervariasi dengan Coles Group tidak berubah (0,00 persen) dan Woolworths naik (0,84 persen).

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra terangkat (0,81 persen), maskapai nasional Qantas anjlok (3,38 persen) dan perusahaan biomedis CSL mengakhiri sesi dengan keuntungan (0,86 persen).

Baca juga: Bursa Australia jatuh meskipun ada lonjakan saham energi
Baca juga: Bursa Australia berakhir melonjak di tengah ketegangan Timur Tengah