Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengunjungi para korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, terutama untuk bertemu dengan anak-anak dan lanjut usia yang terdampak banjir.

"Tadi anak-anak sudah diajak main dan kuis. Senang tidak? Nanti akan ada kuis lagi," kata Bintang saat mengunjungi anak-anak RT 13/RW 2 Kampung Pulo, Jatinegara didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta Fery Farhati Baswedan, Rabu.

Baca juga: KLHK fokus rehabilitasi lahan dan atasi sampah

Bintang meminta anak-anak Kampung Pulo untuk tetap bersemangat dan rajin belajar meskipun sedang berada di pengungsian karena mereka adalah generasi penerus bangsa.

Dalam penanganan banjir yang terjadi di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten, Bintang mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak fokus pada pelindungan dan pemenuhan hak-hak anak dan perempuan, terutama bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia.

"Kami akan membahas dalam rapat koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk mendiskusikan dan koordinasi sehingga pelindungan dan pemenuhan hak-hak kelompok rentan bisa dilakukan sebaik-baiknya," tuturnya.

Baca juga: Sejarawan: Perlu pendekatan kultur untuk tangani banjir Jakarta

Salah satu hal yang menjadi perhatian Bintang terkait bantuan yang diberikan kepada warga terdampak banjir adalah makanan pendamping ASI dan makanan balita.

"Dalam situasi saat ini, mungkin makanan dewasa melimpah. Tetapi bagaimana dengan MPASI? Itu salah satu yang perlu dikoordinasikan," katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Perlindungan Anak dari Situasi Darurat dan Pornografi Ciput Purwianti mengatakan data anak terdampak banjir Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten masih belum terkumpul sehingga belum diketahui jumlah yang pasti.

"Di RT 13/RW 2 Kampung Pulo saja, kurang lebih ada 500 anak dengan usia balita kurang lebih 115 anak," jelasnya.

Baca juga: Sejarawan sebut air dan Jakarta saudara tidak terpisahkan
Baca juga: Gakkum KLHK kejar pelaku penambangan ilegal Gunung Halimun Salak