Jakarta (ANTARA) - Memanfaatkan ajang Consumer Electroninc Show (CES) di Las Vegas pada 7-10 Januari 2020, Sony memperkenalkan kendaraan konsep full electric yang dinamai Sony Vision-S.
Kendaraan konsep itu punya 33 titik sensor termasuk sensor CMOS dan ToF yang sudah tertanam di dalam mobil. Sensor berguna untuk mendeteksi manusia dan objek yang berada di dalam maupun luar mobil.
Perusahaan raksasa teknologi yang berbasis di Jepang itu akan menghadirkan mobil konsep dengan fitur canggih swakemudi, teknologi Reality 360 serta tampilan layar yang lebih lebar.
Baca juga: "Gigafactory" Jerman akan lahirkan setengah juta Tesla
Baca juga: VW klaim akan hasilkan satu juta mobil listrik di 2023
Meskipun tidak diketahui secara luas, Sony tidak sepenuhnya baru untuk bermain di segmen kendaraan.
Sensor CMOS mereka, seperti yang digunakan pada kamera sudah dipakai pada Toyota Corolla dan Lexus NX.
Tidak hanya itu, mobil itu juga dapat menampilkan gambar yang ditangkap kamera kemudoan ditayangkan secara real-time pada bagian sayap mobil.
Untuk proyek ini, Sony bermitra Bosch, Continental, Genetex, Magna dan Nvidia.
"Kami percaya bahwa evolusi mobilitas juga akan mendefinisikan kembali mobil sebagai ruang hiburan baru," kata CEO Sony, Kenichiro Yoshida, dalam keterangan tertulisnya dilansir dari laman perusahaan.
Kendaran konsep itu adalah untuk mobilitas masa depan, yang memadukan fitur keselamatan, kenyamanan, hiburan, dan kemampuan beradaptasi.
Baca juga: TOGG, mobil nasional Turki bermodel SUV
Baca juga: BMW i6 siap tantang Audi E-Tron GT Dan Porsche Taycan
Baca juga: Startup mobil listrik Rivian rangkum investasi Rp18 triliun
Sony terjun ke mobil listrik lewat Vision-S di CES 2020
8 Januari 2020 11:21 WIB
Sony Vision S yang diperkenalkan di CES 2020 (ANTARA/Sony)
Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: