Polairud Banten evakuasi masyarakat terisolasi banjir bandang Lebak
7 Januari 2020 23:07 WIB
Tim Search And Rescue atau SAR Direktorat Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah (Polda) Banten melakukan evakuasi masyarakat yang terisolasi akibat banjir bandang di Kabupaten Lebak.
Lebak (ANTARA) - Tim Search And Rescue (SAR) Direktorat Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah (Polairud Polda) Banten melakukan evakuasi masyarakat yang terisolasi akibat banjir bandang di Kabupaten Lebak.
"Kita sudah mampu menembus akses jalan sejumlah permukiman di Desa Cimenteng, Kecamatan Sajira yang terisolasi akibat jembatan putus dan berlumpur," kata Kasubdit Patroli Air AKBP Noman Trisapto di Lebak, Selasa.
Tim SAR yang melibatkan sebanyak 30 personil bekerja keras pada hari ketujuh untuk membuka akses jalan warga yang masih terisolasi akibat jembatan putus dan banyak titik-titik lumpur.
Baca juga: PMI-Tim SAR temukan seratusan korban banjir Lebak di dalam hutan
Lokasi daerah terisolasi di sejumlah permukiman di Desa Cimentang Kecamatan Sajira terparah, selain jembatan putus juga banyak rumah warga hanyut diterjang banjir bandang dan longsor.
"Semua warga yang terisolasi itu kondisinya berada di sekitar tepi Sungai Ciberang," katanya.
Menurut dia, tim SAR melakukan evakuasi juga membuka akses penyeberangan dengan menurunkan perahu karet.
Baca juga: Jembatan darurat kebutuhan mendesak di Kabupaten Lebak pascabanjir
Masyarakat yang ada di sekitar lokasi terisolasi dilakukan evakuasi ke Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira.
Akses membuka jalan hingga penyeberangan berjalan baik, meski kondisi medan begitu sulit karena terdapat lumpur.
Tim SAR dan evakuasi juga melakukan pendistribusian bantuan logistik ke sejumlah perkampungan di Desa Cimenteng yang masih bertahan sebanyak 37 KK atau 100 jiwa.
"Kami terus menyalurkan bantuan logistik dari para donatur baik dari lokal maupun luar Propinsi Banten kepada warga korban banjir bandang itu," lanjutnya.
Baca juga: Legislator : Budayakan gotong royong perbaiki dampak banjir di Lebak
"Kita sudah mampu menembus akses jalan sejumlah permukiman di Desa Cimenteng, Kecamatan Sajira yang terisolasi akibat jembatan putus dan berlumpur," kata Kasubdit Patroli Air AKBP Noman Trisapto di Lebak, Selasa.
Tim SAR yang melibatkan sebanyak 30 personil bekerja keras pada hari ketujuh untuk membuka akses jalan warga yang masih terisolasi akibat jembatan putus dan banyak titik-titik lumpur.
Baca juga: PMI-Tim SAR temukan seratusan korban banjir Lebak di dalam hutan
Lokasi daerah terisolasi di sejumlah permukiman di Desa Cimentang Kecamatan Sajira terparah, selain jembatan putus juga banyak rumah warga hanyut diterjang banjir bandang dan longsor.
"Semua warga yang terisolasi itu kondisinya berada di sekitar tepi Sungai Ciberang," katanya.
Menurut dia, tim SAR melakukan evakuasi juga membuka akses penyeberangan dengan menurunkan perahu karet.
Baca juga: Jembatan darurat kebutuhan mendesak di Kabupaten Lebak pascabanjir
Masyarakat yang ada di sekitar lokasi terisolasi dilakukan evakuasi ke Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira.
Akses membuka jalan hingga penyeberangan berjalan baik, meski kondisi medan begitu sulit karena terdapat lumpur.
Tim SAR dan evakuasi juga melakukan pendistribusian bantuan logistik ke sejumlah perkampungan di Desa Cimenteng yang masih bertahan sebanyak 37 KK atau 100 jiwa.
"Kami terus menyalurkan bantuan logistik dari para donatur baik dari lokal maupun luar Propinsi Banten kepada warga korban banjir bandang itu," lanjutnya.
Baca juga: Legislator : Budayakan gotong royong perbaiki dampak banjir di Lebak
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020
Tags: