Kluster industri manufaktur BUMN untuk dukung kilang Pertamina
7 Januari 2020 15:52 WIB
Suasana kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). PT Pertamina (Persero) berencana mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional. ANTARA FOTO/Moch Asim/pras.
Jakarta (ANTARA) - Rencana pembentukan kluster industri manufaktur yang dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir bertujuan salah satunya untuk mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina.
"Kami diminta dua yang utama yakni mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan PLN," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Selasa.
Fajar Harry menambahkan bahwa pada tahun ini Barata akan melakukan ekspor ke 17 negara dan menaikkan ekspor.
Negara-negara tujuan ekspor itu antara lain Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, beberapa negara Eropa, Jepang, Mesir, dan beberapa negara Asia.
"Kemudian pembangunan baru pabrik heavy machinery di Gresik. Tapi pabrik turbinnya ada di Cilegon," kata Dirut Barata tersebut.
Baca juga: Erick Thohir tugasi enam BUMN bentuk kluster industri manufaktur
Sebelumnya PT Barata Indonesia mendukung pelaksanaan proyek percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) yang termasuk dalam program strategis nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI melalui Keputusan Nomor 284/MBU/11/2019 telah menunjuk PT Barata Indonesia (Persero) menjadi anggota tim percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina ( Persero).
Penugasan yang diterima oleh Barata Indonesia, beserta dengan beberapa perusahaan lain adalah menyelesaikan Proyek Kilang Minyak milik PT Pertamina (Persero) yang menjadi Program Strategis Nasional.
Penugasan Barata Indonesia tersebut juga dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan persentase TKDN dalam Megaproyek Kilang Pertamina.
Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno mengatakan industri manufaktur memang harus didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mendukung pembangunan strategis seperti kilang dan industri berat lainnya sehingga dapat menciptakan efek multiplier dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Barata Indonesia dukung percepatan pembangunan kilang Pertamina
"Kami diminta dua yang utama yakni mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan PLN," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Selasa.
Fajar Harry menambahkan bahwa pada tahun ini Barata akan melakukan ekspor ke 17 negara dan menaikkan ekspor.
Negara-negara tujuan ekspor itu antara lain Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, beberapa negara Eropa, Jepang, Mesir, dan beberapa negara Asia.
"Kemudian pembangunan baru pabrik heavy machinery di Gresik. Tapi pabrik turbinnya ada di Cilegon," kata Dirut Barata tersebut.
Baca juga: Erick Thohir tugasi enam BUMN bentuk kluster industri manufaktur
Sebelumnya PT Barata Indonesia mendukung pelaksanaan proyek percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) yang termasuk dalam program strategis nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI melalui Keputusan Nomor 284/MBU/11/2019 telah menunjuk PT Barata Indonesia (Persero) menjadi anggota tim percepatan pembangunan kilang minyak milik PT Pertamina ( Persero).
Penugasan yang diterima oleh Barata Indonesia, beserta dengan beberapa perusahaan lain adalah menyelesaikan Proyek Kilang Minyak milik PT Pertamina (Persero) yang menjadi Program Strategis Nasional.
Penugasan Barata Indonesia tersebut juga dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan persentase TKDN dalam Megaproyek Kilang Pertamina.
Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno mengatakan industri manufaktur memang harus didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mendukung pembangunan strategis seperti kilang dan industri berat lainnya sehingga dapat menciptakan efek multiplier dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Barata Indonesia dukung percepatan pembangunan kilang Pertamina
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: