Layanan dukungan psikososial diberikan Kemensos untuk korban banjir
7 Januari 2020 14:44 WIB
Anak-anak mengantre makanan siap saji yang disiapkan oleh petugas posko dapur umum di pengungsian Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2020). ANTARA/Muhammad Zulfikar/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) terus memberikan layanan dukungan psikososial bagi para korban yang terdampak akibat banjir di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
"Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak awal kejadian banjir dan fokus pada upaya perlindungan awal, membantu tim evakuasi serta bergerak di dapur umum," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan dalam memberikan layanan dukungan psikososial, terdapat berbagai bentuk kegiatan di antaranya mendampingi anak-anak dan kelompok rentan dengan cara bermain serta bernyanyi bersama.
Kemudian, mengakses bantuan awal untuk penyintas serta tahapan pemilahan data. Kegiatan ini dilakukan oleh tim layanan dukungan psikososial dari Kemensos serta berkolaborasi dengan berbagai relawan lainnya.
Ia menyebutkan hingga saat ini tim layanan dukungan psikososial menjangkau 13 titik yang terdampak banjir dengan jumlah penyintas sebanyak 39.154 jiwa.
Secara spesifik untuk lokasi DKI Jakarta, ia merinci terdapat 960 pengungsi sebagai penyintas di Jakarta Pusat. Tim layanan dukungan psikososial melakukan kegiatan pendampingan pada 220 anak dan ibu serta 65 orang lansia.
Kemudian tim psikososial juga melayani 18.859 pengungsi serta pendampingan kegiatan pada 320 ibu dan anak di Jakarta Selatan, 16.000 pengungsi dan 500 ibu serta anak di Jakarta Barat.
Sementara untuk Jakarta Timur, tim melayani 3.324 pengungsi dengan kegiatan pendampingan pada 900 ibu dan anak. Selain itu, kegiatan serupa juga dilakukan kepada 20 anak di Jakarta Utara.
"Sejauh Ini sudah terbentuk tim dan lokasi kegiatan sudah dipetakan. Selanjutnya tinggal melanjutkan dari yang sudah dibentuk dan dilaksanakan," katanya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Januari 2020, terdapat 67 korban meninggal dunia akibat banjir. Korban tersebut meliputi 16 jiwa di DKI Jakarta, 31 jiwa di Jawa Barat dan 20 jiwa di Banten.
Terkait pengungsi, ia menjelaskan terdapat 7.699 kepala keluarga dengan total 35.502 jiwa. Pengungsi tersebut tersebut di DKI Jakarta 3.281 orang, Jawa Barat 15.400 orang dan Banten 16.821 jiwa.
Untuk kerusakan akibat banjir tercatat 3.245 unit rumah rusak yang meliputi 1.317 unit rusak berat, tujuh rusak sedang dan 544 rusak ringan. Kemudian terjadi pula kerusakan pada lima unit fasilitas umum, lima fasilitas pendidikan, 24 jembatan dan dua rumah ibadah, demikian Harry Himmat.
Baca juga: Kemensos kerahkan tim psikososial bergerak jangkau pengungsi
Baca juga: 1.565 korban gempa Maluku dapat layanan dukungan psikososial
Baca juga: Kemensos perkuat Layanan Dukungan Psikososial di Sulteng
"Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak awal kejadian banjir dan fokus pada upaya perlindungan awal, membantu tim evakuasi serta bergerak di dapur umum," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan dalam memberikan layanan dukungan psikososial, terdapat berbagai bentuk kegiatan di antaranya mendampingi anak-anak dan kelompok rentan dengan cara bermain serta bernyanyi bersama.
Kemudian, mengakses bantuan awal untuk penyintas serta tahapan pemilahan data. Kegiatan ini dilakukan oleh tim layanan dukungan psikososial dari Kemensos serta berkolaborasi dengan berbagai relawan lainnya.
Ia menyebutkan hingga saat ini tim layanan dukungan psikososial menjangkau 13 titik yang terdampak banjir dengan jumlah penyintas sebanyak 39.154 jiwa.
Secara spesifik untuk lokasi DKI Jakarta, ia merinci terdapat 960 pengungsi sebagai penyintas di Jakarta Pusat. Tim layanan dukungan psikososial melakukan kegiatan pendampingan pada 220 anak dan ibu serta 65 orang lansia.
Kemudian tim psikososial juga melayani 18.859 pengungsi serta pendampingan kegiatan pada 320 ibu dan anak di Jakarta Selatan, 16.000 pengungsi dan 500 ibu serta anak di Jakarta Barat.
Sementara untuk Jakarta Timur, tim melayani 3.324 pengungsi dengan kegiatan pendampingan pada 900 ibu dan anak. Selain itu, kegiatan serupa juga dilakukan kepada 20 anak di Jakarta Utara.
"Sejauh Ini sudah terbentuk tim dan lokasi kegiatan sudah dipetakan. Selanjutnya tinggal melanjutkan dari yang sudah dibentuk dan dilaksanakan," katanya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Januari 2020, terdapat 67 korban meninggal dunia akibat banjir. Korban tersebut meliputi 16 jiwa di DKI Jakarta, 31 jiwa di Jawa Barat dan 20 jiwa di Banten.
Terkait pengungsi, ia menjelaskan terdapat 7.699 kepala keluarga dengan total 35.502 jiwa. Pengungsi tersebut tersebut di DKI Jakarta 3.281 orang, Jawa Barat 15.400 orang dan Banten 16.821 jiwa.
Untuk kerusakan akibat banjir tercatat 3.245 unit rumah rusak yang meliputi 1.317 unit rusak berat, tujuh rusak sedang dan 544 rusak ringan. Kemudian terjadi pula kerusakan pada lima unit fasilitas umum, lima fasilitas pendidikan, 24 jembatan dan dua rumah ibadah, demikian Harry Himmat.
Baca juga: Kemensos kerahkan tim psikososial bergerak jangkau pengungsi
Baca juga: 1.565 korban gempa Maluku dapat layanan dukungan psikososial
Baca juga: Kemensos perkuat Layanan Dukungan Psikososial di Sulteng
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: