Pemkab Lembata data kerusakan akibat puting beliung di Hadakewa
7 Januari 2020 12:11 WIB
Rumah warga rusak akibat diterjang angin puting beliung di Desa Hadakewa, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4.1/2019). (Foto/Dok. Kades Hadakewa Klemens Kwaman)
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, mengemukakan pihaknya sementara mendata kerusakan akibat bencana angin puting beliung yang menerjang pemukiman warga Desa Hadakewa, Kecamatan Nubatukan.
"Melalui dinas terkait kami sedang mendata dampak kerusakan akibat puting beliung di Hadakewa untuk selanjutnya bisa diberikan bantuan," katanya ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, setelah terjadi bencana beberapa hari lalu, tim terpadu di antaranya BPBD, Tagana, unsur TNI/Polri bersama pemerintah kecamatan dan desa langsung bersama-sama melakukan penanganan awal dengan membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
Baca juga: Sembilan rumah rusak akibat puting beliung di Hadakewa Lembata
Selain itu, melakukan penebangan pohon-pohon di sekitar rumah warga desa setempat yang didominasi pohon kelapa, mangga, dan lainnya.
"Ini juga sebagai antisipasi jangan sampai terjadi angin lagi dan menimpa rumah warga karena rata-rata pohon-pohon di sana sudah tumbuh lebih tinggi dari rumah warga sehingga sangat membahayakan," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat yang terdampak bencana yang mengungsi sementara di rumah keluarga terdekat.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang itu mengatakan, setelah pendataan kerusakan melalui dinas terkait akan dilakukan penghitungan kebutuhan material untuk pembangunan kembali rumah-rumah warga yang rusak.
"Jadi dihitung dulu berapa kebutuhan seng, balok, semen, dan lainnya karena ada yang rehabilitasi, ada yang bangun baru karena roboh total sehingga nanti bisa dibantu melalui partisipasi dari desa maupun dari pemerintah kabupaten," katanya.
Diberitakan sebelumnya, bencana angin puting beliung menerjang pemukiman warga Desa Hadakewa pada Minggu (5/1) sekitar Pukul 06.00 WITA.
Bencana tersebut tidak menelan korban jiwa namun menimbulkan kerusakan sebanyak sembilan rumah warga serta aset pemerintah desa seperti balai dan lapangan futsal.
Baca juga: BMKG nyatakan NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung
"Melalui dinas terkait kami sedang mendata dampak kerusakan akibat puting beliung di Hadakewa untuk selanjutnya bisa diberikan bantuan," katanya ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa.
Ia mengatakan, setelah terjadi bencana beberapa hari lalu, tim terpadu di antaranya BPBD, Tagana, unsur TNI/Polri bersama pemerintah kecamatan dan desa langsung bersama-sama melakukan penanganan awal dengan membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
Baca juga: Sembilan rumah rusak akibat puting beliung di Hadakewa Lembata
Selain itu, melakukan penebangan pohon-pohon di sekitar rumah warga desa setempat yang didominasi pohon kelapa, mangga, dan lainnya.
"Ini juga sebagai antisipasi jangan sampai terjadi angin lagi dan menimpa rumah warga karena rata-rata pohon-pohon di sana sudah tumbuh lebih tinggi dari rumah warga sehingga sangat membahayakan," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat yang terdampak bencana yang mengungsi sementara di rumah keluarga terdekat.
Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang itu mengatakan, setelah pendataan kerusakan melalui dinas terkait akan dilakukan penghitungan kebutuhan material untuk pembangunan kembali rumah-rumah warga yang rusak.
"Jadi dihitung dulu berapa kebutuhan seng, balok, semen, dan lainnya karena ada yang rehabilitasi, ada yang bangun baru karena roboh total sehingga nanti bisa dibantu melalui partisipasi dari desa maupun dari pemerintah kabupaten," katanya.
Diberitakan sebelumnya, bencana angin puting beliung menerjang pemukiman warga Desa Hadakewa pada Minggu (5/1) sekitar Pukul 06.00 WITA.
Bencana tersebut tidak menelan korban jiwa namun menimbulkan kerusakan sebanyak sembilan rumah warga serta aset pemerintah desa seperti balai dan lapangan futsal.
Baca juga: BMKG nyatakan NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: